Fakta di Balik Penemuan Desa Kuno Berusia 7.000 Tahun
https://www.naviri.org/2018/09/fakta-di-balik-penemuan-desa-kuno.html
Naviri Magazine - Saat ini, kita memasuki tahun 2018, yang artinya penanggalan Masehi sudah mencapai dua ribuan tahun. Namun, kehidupan dan peradaban manusia telah dimulai dan telah berjalan jauh-jauh hari sebelum penanggalan Masehi.
Karenanya, penemuan atas benda-benda yang berusia ribuan tahun sering kali membantu para ilmuwan untuk lebih dalam mengetahui kehidupan dan peradaban manusia di masa lalu. Salah satu contohnya adalah penemuan desa dari zaman kuno, yang usianya telah mencapai 7.000 tahun.
Arkeolog Mesir menemukan desa kuno di dekat Delta Sungai Nil, Mesir. Desa ini sudah sangat tua, bahkan diduga dibangun 2.500 tahun sebelum Piramida Giza didirikan.
Desa yang disebut-sebut sebagai desa tertua di wilayah tersebut dibangun sekitar tahun 5.000 Sebelum Masehi. Berdasarkan prediksi tersebut, maka usia desa ini telah mencapai 7.000 tahun.
Desa ini ditemukan di situs Neolitikum di wilayah Tell el-Samara yang subur, dan berjarak 140 kilometer ke arah utara Kairo.
Penggalian yang dilakukan oleh arkeolog dari Prancis dan Mesir menemukan beberapa tempat menyimpan hasil pertanian atau silo, dan di dalamnya terdapat sisa-sisa bahan organik seperti tulang hewan dan sisa-sisa tumbuhan. Mereka juga menemukan keramik dan benda-benda dari batu.
"Menganalisis sisa-sisa bahan organik yang ditemukan di sana akan memberi kita pandangan yang lebih jelas tentang komunitas pertama yang bermukim di Delta Sungai Nil, dan asal-usul pertanian dan serta peternakan di Mesir," kata Nadia Khedr dari Kementerian Kepurbakalaan Mesir, dikutip dari Science Alert.
Para peneliti percaya bahwa praktik pertanian di desa tersebut sangat bergantung pada hujan. Hal ini dapat menjadi bahan pemebelajaran untuk mengetahui mengenai perkembangan pertanian dengan menggunakan irigasi yang dipraktikan di Delta Nil selama ribuan tahun.
Dalam penemuan lain baru-baru ini, para arkeolog mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno ternyata melakukan mumifikasi lebih awal daripada yang diperkirakan. Mereka menemukan bukti bahwa mumifikasi awal dilakukan pada 5.600 tahun yang lalu, sebelum masa Firaun.
Meskipun tidak ada bukti mumifikasi yang ditemukan di situs Tell el-Samara, penemuan ini berpotensi menjadi sumber untuk mempelajari lebih lanjut tentang permukiman awal Mesir kuno.
Penelitian yang dilakukan pada situs ini diharapkan dapat memberi kesempatan lebih lanjut untuk mempelajari komunitas yang hidup di sekitar Delta Sungai Nil ribuan tahun yang lalu.
Komunitas yang tinggal di desa kuno ini diduga hidup ribuan tahun sebelum Raja Menes yang legendaris menyatukan Mesir hulu dengan Mesir hilir.
Baca juga: Misteri Tugu Besi Berusia Ribuan Tahun di India