Mengenal dan Memahami Bahaya Polusi di Dalam Rumah
https://www.naviri.org/2018/09/bahaya-polusi-di-rumah.html
Naviri Magazine - Di luar rumah banyak polusi, sementara di dalam rumah tidak ada polusi. Sebagian orang mungkin mengira begitu. Karenanya, ketika keluar rumah, mereka mengenakan masker untuk menutup hidung. Ketika masuk ke rumah, mereka pun melepaskan masker, karena berkeyakinan bahwa di dalam rumah tidak ada polusi. Namun, apakah memang begitu kenyataannya?
Sayangnya tidak, karena di dalam rumah pun ada banyak sumber polusi, namun selama ini tidak kita sadari.
Environmental Protection Agency merincikan sejumlah sumber polusi udara di dalam ruangan. Polusi tersebut bisa berasal dari debu dan jamur, asap rokok, produk rumah tangga dan pestisida, gas radon dan karbon monoksida, bahan material bangunan seperti asbestos, dan formalin. Karbon monoksida bisa didapat dari penggunaan kompor gas atau membakar lilin.
Di negara-negara miskin, menggunakan kayu bakar untuk memasak di dapur masih sering ditemui. Asap dari kayu bakar yang memenuhi ruangan dapur ini sangat mencemari udara di dalam ruangan, yang kemudian dihirup oleh menghuninya.
World Health Organization (WHO) menyebutkan masih ada sekitar 3 miliar orang yang memasak menggunakan kayu bakar, kompor minyak, atau batubara. Proses memasak itu dilakukan di dalam rumah. Organisasi kesehatan dunia itu juga menemukan pada tahun 2012, lebih dari empat juta orang meninggal di usia muda dikarenakan penyakit yang diakibatkan polusi tersebut.
Beberapa penyakit yang bisa muncul adalah pneumonia, stroke, penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker paru-paru. Sebanyak 12 persen dari angka kematian itu disebabkan oleh infeksi pernapasan atau pneumonia. Anak-anak di bawah lima tahun sangat rentan dengan penyakit ini jika terus menghirup udara yang berpolusi di dalam rumah.
Kematian tertinggi disebabkan oleh stroke, yakni 34 persen. Yang terendah adalah kanker paru-paru yaitu 6 persen. Sisanya disebabkan penyakit jantung iskemik dan paru obstruktif kronik, dalam porsi yang hampir sama.
Penelitian WHO ini memang masih berfokus pada polusi udara di dalam ruangan karena asap yang ditimbulkan dari proses memasak. Ia belum termasuk paparan bahan kimia dari peralatan rumah tangga yang sebenarnya juga memiliki potensi ancaman serupa.
Baca juga: Memahami Ancaman Bahaya dari Polusi Suara