Menelusuri Bagaimana Awal Mula Alam Semesta
https://www.naviri.org/2018/09/awal-mula-alam-semesta.html
Naviri Magazine - Berdasarkan teori astronomi, diperkirakan 14 miliar tahun lalu alam semesta memiliki volume nol, dengan tingkat kerapatan yang tak terhingga. Itu artinya, alam semesta dulunya tidak ada. Kemudian, volume nol dengan kerapatan tak terhingga itu mengalami sebuah ledakan besar, yang dikenal dengan sebutan big bang.
Setelah ledakan besar itulah alam semesta kemudian terwujud. Galaksi-galaksi, bintang-bintang, planet-planet, dan juga Bulan, memenuhi alam raya. Semula, alam semesta berukuran kecil, tapi lama-lama berkembang dan masih terus berkembang sampai sekarang.
Bagaimana kita tahu alam semesta terus berkembang sampai sekarang?
Dalam teori fisika, spektrum cahaya yang sedang bergerak mendekati kita akan cenderung berwarna ungu. Sebaliknya, jika spektrum cahaya bergerak menjauhi kita maka warnanya akan terlihat merah.
Pada tahun 1929, Edwin Hubble mengamati bintang-bintang dengan menggunakan teleskop raksasa, dan dia menemukan bahwa spektrum cahaya bintang cenderung berwarna merah.
Karena itu, disimpulkan bintang-bintang tersebut sedang bergerak menjauhi kita. Jika bintang-bintang bergerak menjauh, artinya alam semesta (masih) berkembang dan semakin besar.
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Seputar Kutub Utara dan Kutub Selatan