Berdasarkan Penelitian, Usia 24 Masih Dianggap Remaja

Naviri Magazine - Dalam tataran umum, khususnya di Indonesia, seseorang disebut remaja ketika berusia belasan tahun, khususnya ketika mengingak usia 15-19 tahun. Ketika memasuki usia dua puluhan, penyebutan remaja mulai hilang, dan biasanya diganti menjadi dewasa muda. Saat memasuki usia 24 tahun, seseorang biasanya telah dianggap benar-benar dewasa.

Namun, belakangan para peneliti mencoba merevisi hal tersebut, dan menyatakan bahwa masa remaja seseorang tidak berakhir ketika usia melebihi 18 tahun.

Pendapat tersebut diutarakan oleh peneliti yang terlibat dalam jurnal Lancet Child & Adolescent Health. Mereka menyatakan, mengubah definisi remaja sangat penting untuk memastikan peran undang-undang dan kebijakan pemerintah terhadap hak orang dewasa.

Perubahan tersebut akan membuat orang muda lebih leluasa melanjutkan pendidikan mereka lebih lama, serta menunda pernikahan dan menjadi orang tua. Ini pula yang akan mengubah persepsi tentang kapan usia dewasa dimulai.

"Definisi usia selalu sewenang-wenang," papar Profesor Susan Sawyer, penulis utama jurnal tersebut. "Definisi remaja saat ini terlalu terbatas, usia 10-24 lebih sesuai dengan perkembangan remaja saat ini."

Pernyataan Sawyer, salah satunya didasarkan pada fakta bahwa meskipun secara hukum masa dewasa dimulai pada usia 18, tetapi adopsi peran dan tanggung jawab orang dewasa umumnya terjadi beberapa tahun kemudian.

Juga menurut hasil survei Kantor Statistik Nasional di Inggris dan Wales pada tahun 2013, rata-rata pria di sana menikah pada usia 32,5 tahun, dan wanita di usia 30,6 tahun.

Di sisi lain, Jan Macvarish tak setuju dengan perubahan rentang masa remaja. Sosiolog orangtua dari Universitas Kent itu menilai masyarakat harus mempertahankan ekspektasi tertinggi kepada generasi berikutnya.

"Dan kita seharusnya tak mengambil risiko, melemahkan keinginan mereka untuk merdeka," tegas Macvarish.

Baca juga: Kapan Seseorang Bisa Disebut Telah Dewasa?