Tomcat, Serangga yang Menyimpan Racun Berbahaya
https://www.naviri.org/2018/08/tomcat-serangga-yang-menyimpan-racun.html
Naviri Magazine - Tomcat, yang juga disebut semut semai, adalah serangga berukuran kurang dari 1 sentimeter panjangnya, dengan tubuh berwarna kuning gelap di bagian atas, dengan kepala berwarna gelap. Bagian tengah abdomennya berwarna hijau tua, dan memiliki sepasang sayap yang keras.
Biasanya, kumbang ini kelihatan merangkak dengan menyembunyikan sayapnya, dan sekilas lebih menyerupai semut. Apabila diganggu, tomcat akan menaikkan bagian abdomennya agar kelihatan seperti kalajengking untuk menakuti musuh.
Tomcat tidak menggigit ataupun menyengat. Namun, jika bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia, tomcat akan mengeluarkan cairan otomatis yang beracun.
Selain itu, tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda lainnya. Artinya, meski tidak bersentuhan langsung dengan serangga tersebut, manusia tetap dapat terkena racunnya jika menggunakan benda-benda yang telah terkontaminasi racun tomcat.
Dalam tubuh tomcat, terdapat cairan hemolimf atau toksin, yang disebut sebagai paederin, dan dianggap berbahaya.
Bersentuhan dengan kumbang ini, misalnya ketika ia merayap di kulit kita, atau membunuh/menghancurkannya dengan jari, akan dapat menyebabkan penyakit kulit yang disebut dermatitis linearis, yang mengakibatkan kulit meradang dan melepuh.
Untuk itu, jika berhadapan dengan serangga ini, sebaiknya hindari persentuhan langsung. Jika terpaksa harus membunuh, sebaiknya gunakan benda seperti sandal atau lainnya, meski harus tetap diperhatikan agar tidak terkena cairan tubuhnya.
Baca juga: Di Zaman Purba, Hewan Reptil Ternyata Bisa Terbang