Terkuaknya Peradaban Kuno Bangsa Maya yang Misterius
https://www.naviri.org/2018/08/terkuaknya-peradaban-kuno-bangsa-maya.html
Naviri Magazine - Bangsa Maya dikenal sebagai komunitas yang memiliki peradaban maju di zaman dulu. Hal itu bisa dilihat dari berbagai tinggalan mereka, terkait reruntuhan, manuskrip, hingga berbagai benda yang terkait dengan Bangsa Maya.
Namun, mengetahui peradaban Bangsa Maya secara detail bisa dibilang sangat sulit, karena bagaimana pun kehidupan atau peradaban mereka sudah hilang, selain hanya reruntuhan. Namun, kini, dengan teknologi Lidar, para peneliti dan arkeolog bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.
Lidar adalah teknologi pindai laser yang bekerja seperti sonar yang digunakan kelelawar untuk mendeteksi seluk-beluk lingkungan di sekitarnya. Dengan teknologi itu pula, para peneliti menemukan lebih dari 60.000 reruntuhan sisa peradaban Maya, tersembunyi di balik hutan Guatemala.
Stephen Houston tak sanggup menahan ketakjubannya ketika Lidar menyingkap rumah, istana, jalan raya, sampai benteng pertahanan dari Bangsa Maya. "Saya tahu ini terdengar hiperbolik, tapi ketika saya melihat citra (Lidar), itu membuat air mata mengalir."
Bagi Profesor Arkeologi dan Antropologi dari Universitas Brown itu, penemuan tersebut adalah salah satu kemajuan terbesar dalam 150 tahun terakhir penelitian tentang Maya.
Peradaban Maya, yang mencapai puncaknya sekitar 1.500 tahun lalu, diperkirakan memiliki populasi penduduk lima juta jiwa. Hasil pindai Lidar mengecilkan peluang salah prediksi dari peneliti, yang sebelumnya mengira ada sekitar 10-15 juta orang di sana.
Salah satu penemuan tersembunyi, dikutip dari National Geographic, adalah piramida bertingkat tujuh yang selama ini tertutup vegetasi.
Lidar sering digambarkan sebagai 'sihir' oleh beberapa arkeolog. Teknologi pindai laser ini seperti sonar yang digunakan kelelawar untuk mendeteksi seluk-beluk lingkungan di sekitarnya.
Pengukuran citra Lidar sangat akurat. Peneliti juga dapat melihat langsung hasil pindai dari topografi permukaan tanah melalui gambar tiga dimensi.
Baca juga: Tulum Beach, Tempat Tinggal Bangsa Maya di Masa Lalu