Saat Sudah Tak Cocok, Burung Bercerai dengan Pasangannya
https://www.naviri.org/2018/08/saat-sudah-tak-cocok-burung-bercerai.html
Naviri Magazine - Menjalani hubungan yang di dalamnya sudah tidak ada kecocokan bisa sangat menyiksa, dan karena hal itu pula manusia mengenal perceraian. Penyebab ketidakcocokan bisa bermacam-macam, yang jelas perceraian menjadi salah satu pilihan ketika pasangan merasa sudah tidak mampu melanjutkan perkawinan.
Ternyata, hal serupa juga terjadi di dunia hewan, khususnya di dunia burung. “Perceraian” ternyata bisa ditemukan di antara burung gelatik.
Dipublikasikan dalam Animal Behaviour, ekolog perilaku dari Institut Ornitologi Max Planc di Jerman, Carol Gilsenan, bersama timnya mengungkap alasan burung gelatik biru memutuskan untuk berpisah dari pasangan.
Seperti yang diketahui, burung akan kawin dengan lawan jenisnya saat musim kawin tiba. Namun, kebanyakan dari mereka lebih senang mengakhiri hubungan tersebut dan mencari pasangan lain, daripada melanjutkannya ke musim kawin berikutnya.
Kondisi inilah yang disebut para ornitologis sebagai perceraian atau perpisahan dalam dunia burung.
Selama delapan tahun, Gilsenan dan timnya meneliti ratusan burung gelatik biru yang menghuni sarang buatan peneliti di hutan lindung Jerman Selatan. Mereka mencatat bahwa 64 persen pasangan burung gelatik biru yang telah kawin akhirnya memilih untuk berpisah.
Padahal, jika kedua burung jantan dan betina memilih melanjutkan kehidupan bersama, telur yang ditetaskan akan menjadi lebih banyak. Mereka pun punya lebih banyak kesempatan untuk merawat fleduka, anak burung yang masih kecil dan belum mandiri.
Namun, perceraian gelatik biru bukan tanpa alasan. Para peneliti menemukan bahwa mayoritas burung berpisah dengan pasangan, lantaran mereka tidak memiliki kecocokan jadwal kawin. Mereka akan menyatu kembali apabila wilayah dan periode kawin mereka bertepatan.
“Jika jadwal (burung tersebut) lebih awal, otomatis tidak bisa menunggu. Bisa jadi mantan pasangan (burung tersebut) terluka atau mati,” kata Gilsenan, dikutip dari Scientific American.
Hal ini wajar saja bila mengingat tingkat kematian burung gelatik dewasa mencapai 50 persen. Sebuah persentase yang tinggi, kata Gilsenan.
Peneliti juga menemukan kecenderungan bahwa pasangan burung gelatik biru yang saling menjaga hubungan di luar masa kawin akan lebih bertahan. Mereka pun akan berusaha untuk menyamakan jadwal kawin mereka pada musim kawin berikutnya.
Baca juga: Mengapa Ikan Kutub Tidak Membeku di Tempat Dingin?