5 Pesawat Tempur Terbaik dan Paling Modern di Dunia
https://www.naviri.org/2018/08/pesawat-tempur-terbaik.html
Naviri Magazine - Dengan tujuan menjaga kedaulatan negara, berbagai alat perang dibuat dan disiagakan. Di darat, pasukan-pasukan militer selalu bersiap di tiap perbatasan negara. Begitu pula di laut. Masing-masing mereka dilengkapi dengan persenjataan canggih. Tapi itu pun masih kurang, sehingga masing-masing negara mengembangkan kekuatan dengan memiliki pesawat-pesawat tempur yang sama canggih.
Berbeda dengan pesawat penumpang, pesawat tempur dibuat dan dirancang untuk tujuan perang. Karenanya, semua bagian pada pesawat tempur didesain untuk memungkinkan pesawat melakukan hal-hal yang diinginkan, dari pengintaian sampai pengeboman.
Dari tahun ke tahun, sebagaimana laju tekonologi, pesawat-pesawat tempur juga terus diperbaiki dan disempurnakan, hingga makin baik dan modern. Terkait hal itu, berikut ini lima pesawat tempur yang dianggap terbaik dan paling modern saat ini.
F-16 Series
Pesawat ini pertama kali terbang perdana 43 tahun yang lalu. Dibuat oleh biro aviasi Lockheed Martin, dan sampai saat ini telah diproduksi sekitar 4.000 unit. Jumlah tersebut merupakan rekor produksi pesawat tempur terbanyak hingga saat ini.
F16 sudah dimiliki 23 negara di luar negara pembuatnya, Amerika Serikat. Kunci bertahannya F16 series hingga saat ini ialah karena Lockheed Martin rutin melakukan peningkatan fitur dalam tiap peluncuran edisi terbarunya, dari tahun ke tahun.
Dassault Rafale
Pesawat buatan Prancis ini merupakan pesawat tempur generasi 4++. Sejak diperkenalkan pada tahun 2000, Rafael sudah memiliki tiga varian, yaitu tipe Chasseur yang difokuskan untuk angkatan udara Republik Prancis, tipe Biplace untuk varian kursi ganda, dan tipe Marine AĆ©ronavale yang dikhususkan untuk pendaratan pendek di kapal induk.
Angkatan Udara India kabarnya akan memborong 126 unit Rafael untuk memperkuat superioritas wilayah udaranya dari ancaman regional, seperti Pakistan dan India.
JAS 39 Gripen
Pesawat buatan Swedia bermesin Hornet Amerika ini secara ukuran memang lebih kecil dan ringkas dari kompetitornya. Namun, teknologi yang ditawarkan cukup mumpuni, mulai dari sistem avionik, radar terbaru, hingga persenjataan, menjadikan Gripen ancaman yang besar bagi musuh-musuhnya.
Selain itu, dari segi biaya terbang per jam pun Gripen memiliki biaya paling murah. Biaya terbang Gripen per jam hanya US$4.700.
Memang sekilas terdengar mahal, namun coba bandingkan dengan varian F16 yang biaya terbang per jamnya US$7.700, varian Sukhoi sebesar US$ 7.000, bahkan F35 mencapai nilai fantastis di angka US$31.000/unit/jam. Hal demikian bisa terwujud karena Gripen hanya memiliki mesin tunggal.
KFX/IFX
KFX/IFX adalah proyek prestisius Korea Selatan dan Republik Indonesia. Dunia aviasi Indonesia yang sudah jauh lebih mapan dari Korea Selatan dipilih menjadi mitra strategis mereka dalam membuat generasi pesawat siluman ini.
Indonesia mengirim ratusan teknisi, pilot, hingga insinyur aviasi, ke Korea Selatan, dengan timbal balik bahwa nantinya program KFX/IFX dibiayai 80% pemerintah Korea dan sisanya dari pemerintah Indonesia.
Fokus proyek ini untuk membuat pesawat bermesin ganda, berkursi tunggal, dan memiliki kemampuan siluman antiradar yang jauh lebih baik dari Rafael ataupun Eurofighter Typhoon, namun masih dibawah F-35. Pesawat ini sering disebut F-33, dan diharapkan memberikan efek pada negara tetangga, mengingat Australia, Vietnam, bahkan Singapura, telah menimbun kekuatan militernya di udara.
Namun, karena teknologi pesawat ini masih sebagian besar berlisensi Amerika, maka pemerintah kedua negara sering kali terjebak dalam pengembangannya.
Sukhoi Su-34 Fullback
Su-34 Fullback sebenarnya varian Su-34, namun dengan kursi ganda. Yang unik dari pesawat ini ialah posisi antara pilot satu dan pilot dua berada bersebelahan, bukan depan-belakang seperti pesawat berkursi ganda pada umumnya. Aerodinamika dan manuver pesawat ini tidak sebagus kompetitor lainnya di daftar ini, karena sejatinya Su-34 adalah pesawat pembom.
Jika negara NATO sering mengandalkan pesawat-pesawat besar untuk misi pemboman, pemerintah Rusia beralih ke pesawat tempur yang disulap menjadi pesawat pembom. Sekali mengisi bahan bakar, pesawat ini memiliki daya jelajah fantastis hingga 4.000 km, dan dapat diisi ulang di udara hingga 3 kali pengisian.
Hal unik lainnya ialah di dalam kokkpit pesawat ada ruangan khusus untuk beristirahat, tempat buang air besar, hingga kursi pemijat. Kenyamanan pilot sangat diutamakan, mengingat misi yang harus diemban ialah misi jelajah jangka panjang dan bersifat pemboman strategis.
Baca juga: Skandal Bocornya Data Rahasia Pesawat Tempur Amerika