Kisah Penemuan Surat Dalam Botol Tertua di Dunia
https://www.naviri.org/2018/08/penemuan-surat-dalam-botol-tertua.html
Naviri Magazine - Seratus tahun yang lalu, bagaimana kira-kira orang berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh? Waktu itu belum ada telepon, belum ada ponsel, belum ada e-mail, dan berbagai sarana lain yang kita kenal sekarang.
Dengan segala kreativitas dan akal pikiran, mereka berupaya menemukan cara untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain di jarak yang jauh, menggunakan sarana yang memungkinkan.
Berbagai cara dilakukan orang zaman dulu agar bisa berkomunikasi, di antaranya menggunakan jasa pengantar surat, burung merpati, hingga mengapungkan botol yang berisi surat di lautan. Mengapungkan botol di lautan menjadi salah satu teknik yang biasa digunakan, terlebih bagi para pelaut yang sedang berlayar.
Meski waktu itu belum diketahui apakah teknik ini efektif atau tidak, banyak orang pada masa lalu mempercayakan laut untuk mengantarkan surat mereka ke daratan sang penerima.
Karena belum terbukti keefektifannya, banyak surat dalam botol yang nyasar atau baru sampai ke daratan bertahun-tahun kemudian. Salah satunya surat dalam botol yang ditemukan warga Australia. Yang menakjubkan, surat dalam botol itu adalah surat dalam botol tertua yang ditemukan.
Surat tersebut tertanggal 12 Juni 1886.
Tonya Illman menjadi penemu yang tidak sengaja, di pantai Australia Barat. Belakangan diketahui, surat dalam botol itu berusia 132 tahun.
Pada saat itu, Ilman sedang berjalan santai di pinggir pantai utara Pulau Wedge. Tidak beberpa lama, Ilman melihat botol gin (minuman beralkohol) yang terdampar. Karena terlihat menarik, Ilman mengambil botol tersebut agar bisa dijadikan pajangan.
Melihat adanya surat di dalamnya, Ilman pun membuka botol tersebut. Surat itu membuatnya kaget. Pasalnya, surat itu bertanggal 12 Juni 1886.
Surat tersebut berisi catatan pelaut Jerman yang sedang bereksperimen. Maksud surat tersebut, yaitu pelaut Jerman meminta para ilmuwan untuk merekam koordinat dan tanggal penemuan mereka, sebelum mengembalikan botol dan catatan tersebut ke Observatorium Nasional Jerman di Hamburg atau konsulat Jerman terdekat.
Catatan tersebut merupakan bagian dari eksperimen Jerman selama 69 tahun. Ribuan botol dan pesan telah mereka buang ke lautan, agar bisa mencatat arus dan menemukan saluran pengiriman yang cepat. Lebih dari 650 catatan telah ditemukan dan dikembalikan.
Ilmuwan berpendapat bahwa botol yang ditemukan Illman kemungkinan besar terdampar di pantai Australia dalam waktu setahun setelah dilempar ke laut. Kemudian, botol tersebut mungkin terkubur di bawah pasir sampai gelombang kembali mengangkat botol tersebut ke permukaan.
Museum Australia Barat mengonfirmasi surat tersebut sebagai surat tertua dalam botol yang pernah ditemukan. Botol surat memecahkan rekor sebelumnya, yaitu berusia 108 tahun. Sejak itu, keluarga Illman meminjamkan surat dan botol itu ke museum.
Ross Anderson, asisten pengelola kurator arkeologi maritim, memutuskan bahwa botol itu dilemparkan dari sebuah kapal bernama Paula, sekitar 950 KM dari pantai Australia di Samudra Hindia.
Diketahui, kapal tersebut sedang dalam berlayar dari Cardiff, Wales, ke Makassar, Indonesia, yang saat itu dikenal sebagai Hindia Belanda.
Baca juga: Penemuan Fosil yang Merngubah Sejarah Manusia