Otak Manusia Dimasukkan ke Dalam Kepala Tikus, dan Ini Hasilnya
https://www.naviri.org/2018/08/otak-manusia-dimasukkan-ke-dalam-kepala-tikus.html
Naviri Magazine - Tikus kerap menjadi sarana percobaan para ilmuwan di laboratorium. Penggunaan tikus sebagai sarana uji, salah satunya karena tikus cepat berkembang biak, hingga para ilmuwan tidak khawatir kehabisan objek percobaan. Kenyataannya, selama ini, tikus-tikus telah membantu para ilmuwan untuk menemukan berbagai hal baru, termasuk pengobatan yang ditujukan untuk manusia.
Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari Salk Institute di California, AS, melakukan eksperimen yang tidak biasa untuk penelitian menggunakan tikus. Eksperimen yang mereka melakukan adalah menanamkan secuil organ otak manusia ke dalam tengkorak kepala tikus percobaan.
Tujuan penelitian itu adalah untuk mempelajari lebih dalam perkembangan sel induk, serta gangguan neurologis seperti autisme, demensia, dan skizofrenia.
Dalam studi, peneliti mengambil sedikit jaringan dari otak tikus untuk memberi ruang bagi sebagian kecil otak manusia yang telah disiapkan 50 hari sebelumnya, sebagai implan baru.
Selama percobaan, hanya 80 persen tikus yang sanggup bertahan hidup dari total 200 lebih tikus yang disiapkan. Dalam 2 hingga 12 pekan, implan tersebut menerima dengan baik organ tikus, bahkan menumbuhkan neuron atau sel-sel saraf baru.
Rata-rata implan otak berhasil bertahan hingga 233 hari, dengan struktur dan pematangan sel yang sama pada bayi yang baru lahir.
Fred Gage, neurolog dari Salk Institute sekaligus pemimpin penelitian, menyatakan studi ini masih perlu waktu, mengingat mereka sering menemukan organ berhenti tumbuh sekitar lima pekan.
"Kami melihat beberapa kematian sel, bahkan di tepi organ (implan), mulai dari pekan ke-10. Ini adalah rintangan yang jelas perlu pembelajaran lebih lama," ujarnya seperti dikutip Express.
Sementara Abed Al-Fattah Mansour, ilmuwan yang ikut terlibat dalam penelitian, berkata riset ini adalah pencapaian besar. "Kami melihat infiltrasi pembuluh darah ke dalam implan dan memasok darah. Yang menarik, karena ini mungkin tiket untuk kelangsungan hidup jangka panjang implan," ucap Mansour.
Riset ini diharapkan bisa menjadi jalan untuk penelitian lebih lanjut tentang kemungkinan otak manusia yang telah rusak bisa diperbaiki dengan implan.
Baca juga: Bagaimana Kecoak Bisa Memanjat Dinding dengan Mudah?