Mengapa Orang Depresi Enggan Menceritakan Masalahnya?
https://www.naviri.org/2018/08/orang-depresi-enggan-menceritakan-masalahnya.html
Naviri Magazine - Dalam banyak peristiwa, kadang ada hal-hal mengejutkan. Misal, kita mendapati ada teman yang melakukan bunuh diri karena depresi. Lalu kita berpikir, “Padahal dia sebelumnya tampak baik-baik saja, seperti umumnya orang normal.”
Kenyataan semacam itu terjadi, karena teman yang mengalami depresi itu memang memilih diam dan tidak menceritakan masalahnya kepada orang lain, termasuk kepada teman sendiri. Mengapa orang depresi mengalami keengganan semacam itu?
Masalah depresi masih menjadi momok bagi sebagian orang. Alih-alih menceritakan hal ini kepada orang terdekat atau tenaga medis, mereka memilih untuk bungkam. Hal ini merupakan pilihan yang memperburuk situasi mental mereka, menurut Dr. David Mischoulon, psikiater di Massachusetts General Hospital.
Dalam Harvard Health Publishing, ia menyatakan, “Kesalahan mereka adalah percaya bahwa perasaan buruk yang terjadi hanyalah situasional, dan akan hilang sendiri. Mereka tidak nyaman membicarakan perasaannya, dan takut dipandang lemah oleh orang lain.”
Stigma buruk terhadap pengidap depresi juga bisa diakibatkan oleh minimnya pengetahuan orang-orang mengenai penyakit mental. Mereka yang tidak pernah mengalami hal tersebut akan sulit memahami pengalaman pengidap depresi dan menunjukkan empati.
Misalnya saat pengidap depresi berulang kali mengonsumsi antidepresan. Cukup jamak anggapan bahwa pengidap depresi adalah pecandu obat dan kerap menyalahgunakan hal ini.
Saat terjadi generalisasi, orang yang benar-benar menderita penyakit mental dan mesti melakukan terapi dengan obat-obatan sesuai anjuran dokter pun akan terimbas mendapat cap buruk semacam ini.