Misteri dan Kontroversi Terkait Asal Usul Al-Khawarizmi
https://www.naviri.org/2018/08/misteri-dan-kontroversi-al-khwarizmi.html
Naviri.Org - Umumnya, tokoh-tokoh dunia, khususnya yang berkecimpung di dunia ilmu pengetahuan, memiliki jati diri dan asal usul yang jelas atau mudah dilacak dan ditelusuri. Namun tidak begitu dengan Al-Khawarizmi, yang nama lengkapnya Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi. Ia dikenal dunia sebagai penemu aljabar, namun asal usulnya bisa dibilang diselimuti misteri dan kontroversi.
Tak banyak kisah detail tentang kehidupan masa kecil Khawarizmi. Tempat lahirnya pun masih mengundang perdebatan hingga sekarang. Menurut sejarawan Ibn al-Nadim, Khawarizmi lahir di Khawarezm, daerah yang dulu merupakan kawasan Persia. Di era modern, kawasan ini menjadi Khiva, Uzbekistan.
Ada pula yang menyebut bahwa Khawarizmi lahir di Qutrubbull, sebuah daerah yang berada di antara Sungai Tigris dan Eufrat, tak jauh dari Bagdad. Khawarizmi disebut lahir pada 780.
Tak hanya perkara tempat lahir, soal kepercayaan Khawarizmi pun banyak mengundang perdebatan. Gerald Toomer, dalam Dictionary of Scientific Biography, menyebut Khawarizmi menyandang julukan al-Majusiyy, alias Majusi. Ini adalah sebutan untuk penganut agama Zoroastrianisme.
Teori yang merujuk pada sejarawan al-Tabari ini masuk akal. Sebab agama Zoroastrianisme memang tumbuh pesat di Persia, sebelum akhirnya perlahan memudar saat tentara muslim menguasai Persia pada 651, di bawah komando Umar Bin Khattab.
Namun, teori Toomer dibantah oleh Roshdi Rashed dalam artikel al-Khwarizmi's Concept of Algebra (dimuat dalam buku Arab Civilization: Challenges and Responses, 1988).
Menurut Roshdi, Toomer salah memahami tata bahasa al-Tabari. Sewaktu diminta mengumpulkan nama astronom, al-Tabari menulis Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi al-Majusi al-Qutrubbulli. Menurut Roshid, itu adalah nama dua orang, yakni al-Khawarizmi dan al-Majusi
"Seharusnya ini tak perlu dibahas jika tak ada beberapa kesalahan terkait biografi dan penjelasan tentang al-Khwarizmi, termasuk asal-usul ilmunya," tulis Rashid. Ia juga menyebut bahwa Toomer "dengan percaya diri dan naif membuat bangunan kisah fantasi yang salah besar."
Baca juga: Apakah Benar al-Khwarizmi Pencipta Aljabar?