Misteri Anneliese Michel, di Antara Setan dan Eksorsisme
https://www.naviri.org/2018/08/misteri-anneliese-michel.html
Naviri Magazine - Ada banyak kasus kesurupan atau kerasukan setan yang pernah terjadi di dunia, namun yang paling terkenal mungkin yang dialami oleh Anneliese Michel. Kasus kerasukan yang dialaminya bahkan menjadi topik yang paling banyak dibicarakan di dunia pada era 1970-an, bahkan menginspirasi lahirnya film horor bertema eksorsisme.
Anneliese Michel adalah seorang gadis remaja asal Jerman. Gadis berusia 23 tahun itu kerap mengalami kerasukan setan, hingga akhirnya tutup usia di umur yang masih muda.
Michel lahir pada 12 September 1952 di Leiblfing, Bavaria, Jerman Barat. Ia berasal dari keluarga Katolik yang sangat taat beragama di Bavaria. Mereka sangat aktif dalam acara-acara peribadatan. Namun, dengan berjalannya waktu, keanehan muncul di saat Michel berusia enam belas tahun. Dia sering mengalami kejang-kejang, serta sering mengalami halusinasi yang biasanya terjadi saat memanjatkan doa.
Puncak penderitaan Michel terjadi pada 1973, setelah dia mengalami depresi berat karena sering berhalusinasi saat berdoa. Dia juga merasa terus mendengarkan bisikan-bisikan gaib yang mengatakan bahwa dia adalah manusia terkutuk, dan akan membusuk di dasar neraka.
Di sisi lain, dalam diagnosa medis, disebutkan bahwa Michel menderita epilepsi. Selain itu, dia juga dianggap mengalami gangguan jiwa, dan harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa yang tidak disebutkan nama lokasinya.
Namun, penanganan medis itu justru semakin memperdalam tingkat depresi Michel, dan memperparah kondisi kesehatannya. Perawatan medis jangka panjang menggunakan berbagai obat anti-psikotik terbukti tidak berhasil. Bahkan Michel mengaku sering melihat sosok-sosok dan rupa atau wajah menyeramkan.
Orang yang pertama kali menyadari bahwa Anneliese Michel dirasuki setan adalah seorang wanita tua yang menyertai gadis itu saat berziarah ke sebuah pemakaman. Dia melihat Anneliese tidak berjalan melewati gambar atau simbol-simbol keagamaan seperti gambar Yesus, salib, dan segala hal yang berkaitan dengan keagamaan. Dia juga menolak minum air dari mata air suci, karena menganggap air itu memiliki bau yang buruk.
Orang tua Michel kemudian meminta bantuan kepada seorang uskup bernama Joseph Stangl, di kota tempat mereka tinggal. Uskup Joseph Stangl menugaskan 2 orang pendeta pengusir setan untuk menolong Michel. Kedua pendeta itu adalah Ernst Alt dan Arnold Renz.
Pendeta Ernst dan Arnold bersedia melakukan pengusiran setan kepada Michel, setelah melihat dan merasakan keprihatinan mereka terhadap kondisi Michel yang semakin lama semakin memburuk.
Pada pemeriksaan yang dilakukan terhadap Michel, kedua pendeta menemukan adanya setan yang merasuki tubuh Michel. Melihat kondisi ini, akhirnya keuskupan pusat mengeluarkan izin untuk melakukan ritual eksorsisme, sesuai dengan ritual Romawi (Rituale Romanum), sesuai dengan "Hukum Cannon" yang berlaku pada abad ke-17.
Ritual pengusiran setan (eksorsisme) mulai dilakukan pada 24 September 1975. Pendeta Ernst Alt dan Arnold Renz melakukan sesi eksorsisme sebanyak 67 kali (42 sesi di antaranya direkam dan didokumentasikan dengan perekam suara). Setiap sesi berlangsung hingga 4 jam, dan dilakukan sebanyak satu atau dua kali setiap pekan, selama rentang waktu antara 1975 sampai 1976.
Selama itu pula, Michel mengalami sejumlah kerusakan pada bagian tubuhnya, seperti munculnya sebuah lingkaran hitam pada kedua matanya, kerusakan pada kulit tubuh, ligamen di lututnya mengalami pecah, luka goresan ataupun sayatan, kelumpuhan, dan masih banyak lainnya, sehingga pada saat-saat tertentu orang tua Michel harus membantunya.
Di bawah pengaruh setan atau roh-roh jahat tersebut, Michel senang merobek pakaian dari tubuhnya, melukai dirinya sendiri, berjalan merangkak di bawah meja, atau menyusuri anak tangga dan menyalak seperti anjing, memakan laba-laba dan batubara, menggigit kepala burung sampai mati, dan menjilati air seni sendiri dari lantai.
Michel sering meracau tentang ajalnya yang sudah dekat. Tidak sampai di situ, gadis berparas cantik serta berambut hitam ini juga mulai menolak makan. Sayangnya, dalam proses ini, pihak keluarga dan 2 pendeta tidak melakukan kolaborasi dan konsultasi dengan pihak medis. Hal inilah yang pada akhirnya menyeret mereka pada kasus tindakan pembunuhan atas dasar kelalaian.
Dalam beberapa rekaman suara dan gambar Michel yang didokumentasikan saat proses ritual pengusiran setan dilakukan, beberapa perubahan perilaku bisa didengar dan dilihat, seperti berjalan dengan kedua tangan dan kakinya, agresif seperti hewan liar, suara menggeram, menggonggong atau menyalak, mengumpat dengan kata-kata kotor, dan lain sebagainya.
Hal ini tentu bukan perilaku manusia umumnya, dan jelas sangat tidak manusiawi. Selain itu, setan yang merasuki tubuh Michel juga mengidentifikasi diri mereka dengan menyebut nama-nama; Cain, Nero, Judas Iscariot, Lucifer, Hitler, Fleischmann, dan lain-lain.
Bahkan setan yang merasuki Michel berbicara dan menjelaskan tentang apa yang salah dengan gereja, mengapa mereka berada di neraka, Hitler adalah orang yang bermulut besar dan pembohong di neraka, dan lain sebagainya.
Anneliese Michel tidak meninggal di abad pertengahan seperti banyak yang diberitakan di beberapa media, tetapi meninggal pada 1 Juli 1976 di kediamannya, di kota kecil Klingenberg, di jantung salah satu negara yang paling beradab dan maju di Eropa, yaitu Jerman, tepat pada usia 23 tahun.
Hasil otopsi menyatakan penyebab kematian karena kekurangan gizi (malnutrisi), serta mengalami dehidrasi berat. Saat meninggal, berat badan Michel diketahui telah menyusut menjadi hanya 31 kg.
Sebelum kematiannya, Anneliese sempat mengutarakan kata-kata terakhirnya, yaitu, "Beg for Absolution" yang ditujukan kepada dua pendeta yang telah berusaha menolongnya, dan "Mother, I'm Afraid" untuk ibunya.
Baca juga: 7 Kisah Pengusiran Setan Paling Mengerikan di Dunia