Makhluk-makhluk Raksasa yang Pernah Hidup di Dunia
https://www.naviri.org/2018/08/makhluk-raksasa.html
Naviri Magazine - Di masa lalu, ketika bumi masih kosong dan belum sepadat sekarang, ada banyak makhluk yang tumbuh hingga sedemikian besar dan meraksasa. Mereka hidup jutaan hingga ribuan tahun yang lalu, menjadi penguasa bumi, jauh sebelum munculnya kehidupan manusia seperti sekarang.
Sampai kemudian, bumi mengalami kehancuran parah saat dihantam meteor, dan makhluk-makhluk raksasa itu pun punah. Sementara yang selamat bertahan hidup dengan cara beradaptasi dengan perubahan alam, dan tubuh mereka makin menyusut dari waktu ke waktu.
Kini, makhluk-makhluk raksasa di zaman dulu sudah tidak ada. Namun fosil-fosilnya kemudian ditemukan, dan para ilmuwan zaman sekarang bisa mengidentifikasi mereka. Berikut ini adalah makhluk-makhluk raksasa dengan ukuran luar biasa besar, yang pernah ada di dunia.
Argentinosaurus, hewan darat terbesar
Merupakan hewan darat terbesar sepanjang masa. Hewan ini memiliki panjang sekitar 45 meter, dan berat sekitar 95 ton atau 30 kali berat gajah Afrika. Makhluk ini hidup pada masa Cretaseous, atau 100 juta tahun yang lalu. Mereka hidup berkelompok dan sering kali menjadi mangsa predator raksasa seperti Giganotosaurus.
Ornithocheirus, hewan terbang terbesar
Merupakan makhluk terbesar yang pernah terbang. Sayap makhluk ini, dari ujung ke ujung, sepanjang 46 kaki atau 18 meter. Bahkan sayapnya cukup untuk menampung 2 mobil besar. Ornithocheirus memakan ikan.
Makhluk sebesar ini dapat terbang, karena tubuhnya berongga, sehingga mudah untuk terbang. Meskipun besar, seringkali makhluk ini menjadi santapan Deinosuchus atau Sarchosucus.
Giganotosaurus, predator darat terbesar
Giganotosaurus dinobatkan sebagai predator darat terbesar yang pernah ada. Struktur tubuh hewan ini mirip dengan t-rex. Tetapi t-rex lebih pendek, dan tubuhnya ‘hanya’ sekitar 9 meter, sedangkan Giganotosaurus dewasa bisa mencapai 13 meter. Raksasa ini hidup berkelompok dalam menjatuhkan mangsa besarnya, seperti Argentinosaurus dewasa.
Spinosaurus, theropoda terbesar
Spinosaurus memiliki lempengan tulang di punggungnya, setinggi 2 meter, yang membuat tubuhnya terlihat lebih besar lagi. Pertama kali ditemukan di Mesir, pada tahun 1915.
Menurut penemuan terbaru, Spinosaurus adalah jenis theropoda paling besar, bahkan lebih besar dari Tyrannosaurus rex atau Giganotosaurus. Penemuan terbaru ini menyatakan bahwa Spinosaurus memiliki panjang sekitar 16 sampai 18 meter, dengan bobot 9 ton. Namun, pernyataan ini hanya dugaan sementara, sehingga figur ini belum bisa dibuktikan secara jelas.
Liopleurodon, predator laut terbesar
Liopleurodon merupakan predator laut terbesar sepanjang masa. Makhluk ini memiliki gigi sepanjang 30 cm, dan tengkorak sepanjang 5 meter. Panjang maksimal tubuh monster ini adalah 25 meter. Makanannya adalah paus dan berbagai makhluk berdaging banyak lainnya. Liopleurodon hidup 140 juta tahun lalu.
Megalodon, hiu terbesar
Megalodon adalah sejenis hiu yang hidup di masa purba. Hiu ini merupakan nenek moyang hiu, dan tentunya memiliki ukuran yang luar biasa besar. Megalodon kecil berukuran sekitar 6 meter panjangnya. Sedangkan megalodon dewasa berukuran sekitar 18 meter atau sebesar kapal. Makanan hiu ini biasanya paus. Cara mereka makan pun sama seperti hiu modern.
Sarcoshucus, predator amfibi terbesar
Sarcosuchus adalah keluarga dekat buaya, dan merupakan jenis buaya paling besar dalam keluarga buaya. Panjang tubuh monster raksasa ini sekitar 50 kaki, dengan berat sekitar 8-10 ton, atau hampir sama dengan ukuran sebuah bus.
Sarcosuchus kadang memakan seekor dinosaurus raksasa yang sedang meminum air di sungai tempat sarcosuchus tinggal.
Titanoboa, ular terbesar
Titanoboa (boa titan) adalah ular yang hidup sekitar 60 hingga 58 juta tahun yang lalu, pada periode Paleosen. Satu-satunya spesies dalam genus ini yang diketahui adalah Titanoboa cerrejonensis, ular terbesar yang pernah ditemui.
Ilmuwan memperkirakan, T. cerrejonensis memiliki panjang 13 meter, dengan bobot lebih dari 1.100 kg, dan memiliki lebar 1 meter. Fosil 28 T. cerrejonensis ditemukan di tambang batu bara Cerrejón di Kolombia utara, pada 2009.