Jangan Kaget, Ada Makhluk Berkaki 8 yang Hidup di Wajah Kita
https://www.naviri.org/2018/08/makhluk-berkaki-8-di-wajah-kita.html
Naviri Magazine - Saat bercermin, apa yang kita lihat? Tentu kita akan melihat wajah kita sendiri, terpantul di bayangan cermin. Sepasang mata, dahi, hidung, mulut, pipi, dan lainnya, sebagaimana wajah manusia umumnya. Namun, ternyata, ada makhluk berkaki 8 yang diam-diam hidup dan tinggal di wajah kita, tanpa pernah kita sadari.
Tanpa kita sadari, ada sejumlah hewan yang hidup di permukaan wajah kita. Mereka tidak dapat dilihat, namun mereka ada. Mereka adalah tungau mikroskopis, berkaki delapan yang mirip laba-laba. Hampir semua manusia memilikinya.
Mereka menjalani siklus hidup di permukaan wajah kita, mulai dari makan, berkembang biak, dan akhirnya mati. Tak perlu dikhawatirkan, makhluk mikroskopis ini tak akan membahayakan nyawa kita.
Ada dua jenis makhluk mikroskopis yang tinggal di wajah, yakni Demodex folliculorum dan Demodex Brevis. Mereka adalah hewan arthropoda, kelompok hewan yang masuk dalam kategori hewan bersendi, berkaki seperti kepiting, dan serangga. Kerabat terdekat mereka adalah laba-laba dan kutu.
Tungau Demodex memiliki delapan kaki pendek yang gemuk di dekat kepala mereka. Tubuh mereka memanjang, mirip seperti cacing. Tungau jenis Demodex folliculorum yang banyak tinggal di wajah manusia.
Jika dilihat di bawah mikroskop, mereka nampak seperti sedang berenang di minyak wajah kita. Pergerakannya pun sangat cepat. D. folliculorum tinggal di pori-pori kulit dan folikel rambut, sedangkan D. brevis lebih suka menetap di tempat yang lebih dalam, seperti di kelenjar sebaceous atau kelenjar di bawah kulit yang mengeluarkan minyak.
Selain di wajah, tungau ini juga ditemukan di daerah di tubuh kita yang lain, termasuk area genital dan dada.
Para ilmuwan sebenarnya sudah mengetahui sejak lama bahwa manusia membawa tungau. Tungau D. folliculorum pertama kali ditemukan tinggal di kotoran telinga warga Perancis tahun 1842. Hal itu kemudian ditegaskan oleh penelitian Megan Thoemmes dari North Calorina State University bersama koleganya pada 2014, yang menemukan sekitar 14 persen manusia memiliki tungau.
Tim Megan juga menemukan DNA dari Demodex di setiap wajah yang mereka uji. Populasi tungau ini mencapai ribuan. Selain itu, setidaknya ada dua ekor tungau di setiap sehelai bulu mata kita.
"Beberapa peneliti berpendapat bahwa tungau ini memakan bakteri yang ada di kulit kita", ungkap Megan. "Yang lainnya berpikir bahwa mereka mungkin memakan sel-sel kulit mati kita, juga memakan minyak dari kulit kita."
Berkembang biak
"Kami hanya pernah melihat seekor demodex sedang bertelur," tambah Megan.
Demodex betina bertelur di sekitar pori-pori kulit yang mereka huni. Telurnya berukuran besar, sekitar tiga kali ukuran tubuh mereka. Dengan ukuran ini, mereka hanya bisa menelurkan satu telur saja.
Sejauh ini, para peneliti masih belum dapat mengenali makhluk kecil ini dengan pasti. Namun, keberadaan Demodex bisa dijadikan pengingat bahwa tubuh kita juga menjadi rumah bagi berbagai spesies.
Baca juga: Ternyata, Lumba-lumba Bernyanyi untuk Bayi Mereka