Kisah Kucing yang Menjadi Kepala Stasiun di Jepang
https://www.naviri.org/2018/08/kucing-yang-menjadi-kepala-stasiun.html
Naviri Magazine - Tama adalah seekor kucing tortoiseshell yang lahir dan hidup di stasiun kereta api Kishi, Kinokawa, provinsi Kishigawa, Jepang barat. Ia lahir dari seekor kucing yang tersesat, yang dibawa ke stasiun oleh tukang bersih-bersih, dan kemudian dipelihara Toshiko Koyama, seorang pemilik toko di dekat situ.
Stasiun kereta api Kishi tidak memiliki kepala stasiun. Karena itu, berdasarkan rencana yang semula hanya bersifat main-main, Tama pun kemudian dijadikan kepala stasiun di sana, lengkap dengan seragam perusahaan kereta api Wakayama. Sejak itu, kucing tersebut bisa mendatangkan pemasukan sampai 1,1 miliar yen, (sekitar Rp. 99,18 miliar) per tahun bagi kota tersebut.
Kucing itu seperti benar-benar memahami dan menjalankan perannya dengan baik. Ia tampil di stasiun saat kereta api lewat, juga berjalan seperti layaknya kepala stasiun kereta api. Aksi Tama itu pun mengundang ribuan turis datang ke sana.
Katsuhiro Miyamoto, profesor pada Sekolah Akuntansi Universitas Kansai, mengadakan penelitian dampak berganda dari kehadiran Tama sebagai kepala stasiun, dan ia menyebutkan ada dana sebesar 1,1 miliar yen pada tahun 2007 yang berasal dari para wisatawan, yang mengalir ke Kinokawa karena keberadaan kucing tersebut.
Selain turis, suvenir buku bergambar Tama dan berbagai barang lain bergambar kucing kepala stasiun itu juga laku terjual.
Karena keunikan dan popularitasnya, Tama pun masuk televisi dan diberitakan berbagai media lainnya. Atas semua perannya itu, Tama hanya mendapat gaji dan bonus berupa makanan kucing yang hanya bernilai 280 juta yen per tahun.
Baca juga: Wow, Anjing Ini Bisa Menyetir Mobil