Ternyata, Kecoak Telah Hidup Sejak Zaman Dinosaurus
https://www.naviri.org/2018/08/kecoak-telah-hidup-sejak-zaman-dinosaurus.html
Naviri Magazine - Kita yang hidup di masa sekarang tentu mengenal kecoak, salah satu serangga yang dianggap menjijikkan dan menyebalkan, hingga banyak orang yang geli atau bahkan takut saat melihatnya.
Di masa sekarang, kecoak adalah hewan populer, karena hampir bisa ditemukan mana pun, di pedesaan maupun di perkotaan. Yang mungkin masih jarang diketahui, kecoak sebenarnya termasuk binatang purba!
Kecoak merupakan salah satu hewan yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Bahkan, kecoak sudah ada sejak zaman dinosaurus pertama kali muncul. Hal ini memebuktikan bahwa kecoak terus berevolusi hingga bisa bertahan sekian lama. Hewan ini juga sangat sulit dibunuh.
Namun, yang jadi pertanyaan adalah mengapa kecoak sangat kuat, sulit dibunuh, dan bisa bertahan sekian lama?
Sebuah penelitian terbaru mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Para peneliti mengurutkan DNA kecoak untuk mengungkap alasan yang membuat mereka begitu ulet dan sulit dibunuh.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications itu secara khusus melihat genom kecoak Amerika (Periplaneta americana). Hasilnya, DNA kecoak disebut lebih menarik daripada yang diketahui selama ini.
Salah satu contohnya, kecoak dikenal punya kemampuan untuk menemukan makanan di lingkungan sulit sekalipun. Menurut laporan Smithsonian, ternyata hal ini adalah bagian dari alasan mengapa mereka berkembang dengan baik di perkotaan.
Laporan tersebut juga mengungkap kemampuan itu mungkin disebabkan oleh banyaknya gen kecoak yang mengodekan reseptor kimia. Serangga ini memiliki 1.000 gen tersebut, termasuk 154 gen untuk mencium bau, dan 522 gen untuk merasakan (makanan).
Temuan inilah yang mungkin menjadi penjelasan tentang kemampuan mereka dalam menemukan makanan di tempat yang sulit.
Selain itu, penelitian ini juga mengungkap bagaimana kecoak bisa bertahan hidup di lingkungan yang tidak sehat dan penuh patogen. Padahal, kebanyakan makhluk hidup tidak akan bertahan dengan hal itu, karena mudah terserang penyakit.
Dirangkum dari Newsweek, sel kecoak telah berevolusi sehingga dirancang khusus untuk merespons bakteri dan jamur. Sel-sel ini mengeluarkan senyawa antimikroba yang melindungi kecoak.
Meski dua temuan tersebut menarik, analisis DNA ini bisa mengungkapkan lebih banyak lagi tentang kecoak. Salah satunya kenapa kecoak muda mampu meregenerasi kakinya.
Pemahaman yang lebik baik tentang gen serangga ini memungkinkan kita meniru sifat-sifatnya. Para peneliti juga berharap temuan mereka mampu membantu mengendalikan populasi hewan ini.
"Studi kami dapat menjelaskan baik pengendalian dan pemanfaatan serangga ini," tulis laporan penelitian ini.