Kisah Penemuan 5 Kapal Kuno Berisi Harta Karun Misterius
https://www.naviri.org/2018/08/kapal-harta-karun.html
Naviri Magazine - Di masa lalu, ketika pesawat terbang belum diciptakan, kapal laut menjadi sarana transportasi yang diandalkan, termasuk dalam urusan niaga atau perdagangan. Karenanya, di masa lalu, ada banyak kapal yang memuat banyak harta benda, termasuk emas, permata, perak, dan lain-lain.
Setiap saat, kapal-kapal dengan muatan berharga itu hilir-mudik di samudra yang luas. Karena sebab-sebab tertentu, ada kapal yang bernasib nahas, tenggelam dan karam ke dasar laut bersama seluruh harta yang ada di dalamnya.
Meski tenggelam dan tak ditemukan berpuluh-puluh tahun, harta yang terkandung di dalamnya tetap memiliki nilai tinggi. Buktinya, setelah tim eksplorasi berhasil menemukan, banyak pihak yang mengklaim harta tersebut sebagai hak mereka. Angkanya yang fantastis menjadi pemicu hal tersebut.
Berikut ini lima kapal karam dengan harta karun yang pernah ditemukan di dunia, beserta kisah yang mengiringinya.
Nuestra Senora de Atocha: Rp 6,3 triliun
Sebuah kapal kargo, bernama Nuestra Senora de Atocha, yang karam di Florida Keys pada 1622, disinyalir membawa harta senilai USD 450 juta, atau setara dengan Rp 6,3 triliun. Kapal ini berisi banyak benda berharga seperti emas, perak, permata, dan harta lainnya.
Orang-orang Spanyol, yang dikenal sebagai pelaut, mencoba menemukan harta terpendam tersebut, namun ganasnya lautan tidak dapat dikalahkan.
Meski begitu, seseorang bernama Mel Fisher mengambil langkah berani. Dengan pendekatan hampir 17 tahun, akhirnya kapal tersebut dapat ditemukan pada Juli 1985, dan mendapatkan seluruh harta Atocha dengan segala keberuntungannya.
Diketahui, hingga saat ini, kapal tersebut masih kerap dikunjungi untuk terus dieksplorasi dan coba dievakuasi.
S.S Garisoppa: Rp 2,8 triliun
Akibat ditorpedo oleh kapal Jerman U-boat, kapal S.S Garisoppa akhirnya tenggelam pada 1941. Kapal kargo yang mengangkut banyak perbekalan ini ternyata membawa tujuh juta ons perak. Karena itulah, kapal itu dijuluki kapal kargo metal terbesar yang pernah ditemukan di laut.
Pada 2012, tim eksplorasi laut The Odyssey Marine diketahui memenangkan kontrak atas kapal bangkai kapal ini. Dalam kontraknya, tim ini berhak menerima 80 persen dari seluruh harta kapal, yang ditaksir mencapai USD 200 juta atau setara dengan Rp 2,8 triliun.
Lebih jauh, sisa 20 persen akan diserahkan kepada Departemen Transportasi Pemerintah Inggris.
S.S Central America: Rp 2,1 triliun
September 1857, terjadi badai ganas yang mengempaskan Kapal S.S Central America hingga tenggelam bersama 15 ton emas di dalamnya. Insiden ini turut memberi kontribusi terhadap krisis ekonomi yang terkenal dengan nama 'Panic 1857'.
Tiga puluh tahun setelah peristiwa tersebut, akhirnya kapal emas ini ditemukan. Namun, bersama dengan itu, 30 perusahaan asuransi berbondong mengklaim andil dalam segala hal berbau materi dari penemuan tersebut. Pasalnya, nilai harta kekayaan kapal ini mencapai USD 100-150 juta atau Rp 1,4 triliun hingga Rp 2,1 triliun.
Perdebatan hebat terkait klaim resmi kepemilikan akhirnya dimenangkan oleh tim penemu kapal. 92 Persen dari total jumlah emas jatuh ke tangan mereka.
Kapal Spanyol: Rp 41,3
Pemerintah Kolombia mengumumkan berhasil menemukan bangkai kapal dagang Spanyol dari abad ke-17, di perairan Cartagena. Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, menyatakan kapal itu berisi ribuan koin emas, perhiasan, serta benda-benda berharga.
Perusahaan Sea Search Armada asal Amerika Serikat memperkirakan nilai kapal beserta seluruh isinya mencapai USD 3 miliar (setara Rp 41,3 triliun). Itu pun taksiran harganya sudah menurun tajam ketika harga perak sedang anjlok. Banyak peralatan di kapal itu, termasuk meriam, yang bersepuh perak.
Flor de la Mar, Portugis
Indonesia dikenal sebagai negara kelautan, dengan belasan ribu kepulauan. Sejak dulu, kawasan Indonesia memiliki peran penting dalam perdagangan dunia. Banyak kapal karam yang menjadi incaran para pemburu harta karun dari seluruh dunia. Salah satu kapal yang diincar, yakni Kapal Flor de la Mar.
Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad, mengungkapkan kapal tersebut kini jadi 'rebutan'.
Kapal milik Portugis itu dikabarkan karam di wilayah Selat Malaka. Tak tanggung-tanggung, Saad menyebut produser film Titanic berencana menggarap cerita di balik kapal tersebut bila ditemukan.
"Ada satu kapal di Indonesia, diburu pemburu harta karun, namanya kapal Flor de la Mar. Produser film kapal Titanic minat kalau ditemukan kapalnya," kata Saad.
Dilansir dari astroawani, kapal Flor de la Mar mempunyai arti Si Kuntum Laut. Kapal seberat 400 ton tersebut berisi harta rampasan tentara Portugis yang diketuai Alfonso De Albuquerque dari bumi Melaka.
Kapal yang sempat berlayar selama 9 tahun di Lautan India ini dilaporkan karam pada November 1511 bersama harta rampasan dari Melaka.