5 Hewan yang Memiliki Senjata Rahasia Mematikan
https://www.naviri.org/2018/08/hewan-yang-memiliki-senjata-rahasia.html
Naviri Magazine - Di alam liar, hewan-hewan harus berusaha mempertahankan diri untuk kelangsungan hidup mereka. Dalam upaya tersebut, mereka harus mendapatkan makanan, sekaligus menghindari predator.
Makanan yang mereka peroleh bisa dari hewan lain yang menjadi mangsa, sementara predator yang mengancam hidup mereka juga datang dari hewan lain yang biasanya berukuran lebih besar.
Dalam hal itu, hewan-hewan pun beradaptasi, yang salah satunya mengembangkan mekanisme pertahanan diri. Memiliki senjata, dalam apa pun bentuknya, kerap menjadi andalan hewan dalam upaya menyelamatkan diri dari predator. Di antara hewan-hewan yang memiliki senjata pertahanan diri, berikut ini lima hewan yang memiliki senjata unik sekaligus mematikan.
Ikan batu
Senjata rahasia: Pisau lipat
Dikenal sebagai jawara kamuflase yang menghuni perairan Indo-Pasifik, ikan batu merupakan salah satu hewan paling beracun di lautan. Racun yang dimiliki ikan batu belum seberapa. Studi terbaru mengungkapkan, ternyata ikan batu juga memiliki pisau lipat yang tersembunyi di bagian wajah mereka.
Senjata yang disebut pisau lipat itu sebenarnya tonjolan tulang yang terletak persis di bawah mata mereka. Yang membuat ikan batu unik, mereka bisa memunculkan dan menahan ‘pisau’ yang mereka miliki, seperti mengacungkan pisau lipat ke arah musuh yang mengancam kehidupannya.
Hal itu dijelaskan oleh pemimpin studi, W. Leo Smith, yang merupakan ahli biologi evolusioner di Unviersity of Kansas di Lawrence, “Yang membuatnya unik, mereka bisa memunculkan dan menahannya, seakan mengacungkan pisau ke arah calon predator.”
Ular stiletto
Senjata rahasia: Gigitan samping
Kebanyakan orang merasa takut saat bertemu ular. Dalam hal itu, ular stiletto akan membuat mereka semakin bergidik ngeri.
Berbeda dengan ular lainnya, ular berbisa yang biasa hidup di kawasan Afrika Timur dan kawasan Timur Tengah ini tidak perlu memberi peringatan dengan membuka mulut untuk menggigit musuh. Sendi rahang ular stiletto memungkinkan taringnya untuk berputar keluar, dan merobek musuh secara tak terduga, tanpa perlu membuka mulut.
Kadal air Spanyol
Senjata rahasia: Duri-duri samping
Pada 2009, Egon Heiss dari University of Vienna menemukan bahwa kadal air Spanyol dapat memutar rusuk-rusuknya ke arah depan, hingga menonjol dari kulit seperti duri. Duri-duri yang menonjol itu berfungsi sebagai pertahanan diri terhadap predator yang mengancam.
Selain duri-duri samping, kadal air Spanyol juga dapat mengeluarkan zat yang lengket dan beracun melalui pori-porinya, untuk menempatkan lawan mereka ke dalam bahaya yang lebih besar.
Alberto Joven Araus, dari Karolinska Institute di Stockhom, telah mengurutkan genom kadal air Spanyol, dan secara tak sengaja terkena senjata rahasianya.
“Rasanya seperti banyak jarum kecil menusuk-nusuk permukaan kulit. Meski sulit untuk menyebut berapa banyak tepatnya rusuk yang menusuk, reaksi kita cukup untuk membuat mereka kabur,” tuturnya.
Siput kerucut
Senjata rahasia: Harpun mematikan
Siput kerucut memiliki semacam harpun atau selang yang terlihat mirip belalai gajah, dan berguna untuk menyedot makanan. Harpun itu juga serupa dengan jarum. Dengan harpun itu, siput kerucut dapat menembakkan racun pelumpuh ke arah mangsa atau musuh lebih cepat dari yang dapat terlihat oleh mata.
Mangsa ataupun musuh yang tak berdaya kemudian disedot melalui ‘belalai’ yang dimiliki siput kerucut. Hebatnya, siput kerucut dapat memangsa hewan sebesar tubuhnya sendiri!
Pithoui Bertudung
Senjata rahasia: Bulu-bulu beracun
Spesies burung pithoui bertudung, yang berasal dari Papua Nugini, memiliki cukup racun pada bulu-bulu dan kulitnya untuk mengenai tangan seseorang saat memegangnya. Terkena racun burung ini di wajah atau mulut dapat menyebabkan sensasi terbakar dan mati rasa, jika jumlahnya cukup banyak.
Fakta menakjubkan ini diketahui oleh Jack Dumbacher, kurator di Ornitology and Mammalogy Department at California Academy of Sciences. Dumbacher menemukan pertahanan kimiawi burung tersebut pada awal tahun 1990-an, dan ia juga pernah mengalami efeknya secara langsung.
Burung pithoui bertudung memanfaatkan racun yang sama dengan katak panah dari genus Phyllobates. Hanya dengan menyentuhnya saja, kita bisa mengalami gejala alergi. Kemungkinan, burung pithoui mendapatkan racun tersebut dari memangsa kumbang mylerid beracun.
Baca juga: Coyote, Hewan Mirip Serigala yang Takut Manusia