Mengapa Ada Hewan-hewan yang Bisa Berjalan di Atas Air?
https://www.naviri.org/2018/08/hewan-berjalan-di-atas-air.html
Naviri Magazine - Lebih dari 1.200 spesies hewan berevolusi memiliki kemampuan berjalan di atas air. Tidak hanya hewan kecil seperti serangga dan laba-laba, namun beberapa reptil, burung, dan bahkan mamalia, juga mengembangkan bakat ini. Meski disebut berjalan di atas air, hewan-hewan itu sebenarnya tidak berjalan, melainkan “menepuk” atau “meluncur”.
Serangga, seperti juga laba-laba air, dapat meluncur atau lari cepat di permukaan air. Hewan ini cukup kecil, dan beratnya dapat didukung hampir seluruhnya oleh tegangan permukaan air, yang merupakan kekuatan relatif lemah perekatan molekul air secara bersama-sama.
Ketika berjalan di atas air, serangga atau laba-laba menekan air, kakinya bengkok dan menekuk permukaan, tetapi tidak sampai menerobos. Permukaan yang terinjak itu kemudian memantul kembali, mendorong ke atas.
Tegangan permukaan membuat tenaga seperti itu mungkin terjadi. Molekul air akan melekati molekul air lain di sekitarnya, dan hal itu terjadi ke segala penjuru.
Namun, untuk dapat berjalan di atas air seperti itu juga diperlukan kaki yang kedap air. Hewan-hewan yang dapat berjalan di atas air tersebut memiliki lapisan mikroskopis rambut padat di kaki mereka, yang seperti terlapisi lilin, sehingga menolak air.
Lapisan rambut mikroskopis itu disebut microsetae. Tanpa lapisan rambut itu, air akan merendam kaki mereka, dan hewan itu pun akan tenggelam.
Jika hewan-hewan kecil di atas berjalan dengan meluncur, maka hewan-hewan yang cukup besar berjalan di atas air dengan cara menepuk. Kekuatan tegangan permukaan air terlalu lemah untuk mendukung berat tubuh yang lebih besar.
Kadal basilisk, misalnya, bisa berjalan di permukaan air dengan kekuatan dan kecepatan yang cukup untuk menjaga tubuh mereka tidak tenggelam. Kadal itu bisa berlari dengan kecepatan lebih dari lima meter per detik dengan menepuk air dengan kaki belakangnya. Itu mendorong air dari kakinya, dan menciptakan kantong udara kecil di sekitar kaki.
Namun kadal harus menggerakkan kakinya cukup cepat, sehingga kantong udara tidak menutupi sekitar kaki dan menariknya ke dalam air.
Kadal kecil dapat lebih mudah menghasilkan gaya yang dibutuhkan untuk berjalan di atas air, namun kadal yang lebih besar harus ancang-ancang di darat untuk mencapai momentum yang dibutuhkan, untuk mendukung berat badan, dan tetap bisa bertahan.
Sebagian besar hewan hanya bisa melakukan perjalanan jarak pendek di atas air. Beberapa, seperti kadal basilisk, melakukannya untuk menghindari predator di darat. Sementara yang lain, seperti laba-laba, untuk mencari makanan.
Baca juga: Mengapa Kura-kura Tidak Bisa Melepaskan Tempurungnya?