4 Fakta Miris di Balik Kehancuran Ekonomi Venezuela
https://www.naviri.org/2018/08/fakta-miris-venezuela.html
Naviri Magazine - Apakah masyarakat Venezuela pernah membayangkan bahwa suatu ketika di masa depan mereka akan menghadapi krisis yang luar biasa mengerikan?
Pertanyaan itu mungkin menggoda benak sebagian orang, mengingat di masa lalu Venezuela termasuk negara kaya. Dengan sumber minyak yang berlimpah, Venezuela semula memiliki perekonomian yang kuat, bahkan bisa dibilang paling kuat di belahan Amerika Latin. Namun, kini, seiring krisis parah yang terjadi, Venezuela di ambang kehancuran.
Warga Venezuela pun harus melakukan berbagai upaya untuk bisa bertahan hidup. Harga kebutuhan pokok yang melambung membuat tak sedikit warga Venezuela menempuh cara yang terbilang miris untuk bisa mengisi perut dan menjauhkan diri dari kelaparan.
Berikut ini fakta-fakta miris terkait warga Venezula, dalam menghadapi krisis yang sedang melanda negaranya.
Mencetak mata uang sendiri
Kondisi inflasi yang semakin parah di Venezuela membuat bank sentral di negara itu kewalahan untuk selalu mencetak uang tunai. Demi mengatasi masalah tersebut, sebagian warga Venezuela akhirnya memutuskan untuk mencetak mata uang sendiri.
Komunitas yang dikenal dengan nama El Panal 2021 sudah mulai mencetak uang dengan nominal 5.000 bolivar, atau setara US$ 5. Uang hasil cetakannya dinamai panal, dan bisa didapat di tempat penukaran mata uang pasar gelap.
"Ini rumit untuk membeli produk, karena kita tidak memiliki uang tunai di komunitas kita, jadi kami memutuskan untuk meningkatkan ekonomi dengan mencetak uang sendiri," tutur pemimpin komunitas El Panal 2021, Jose Lugo, seperti dilansir dari Reuters.
Mata uang yang baru dicetak itu bisa digunakan untuk membeli nasi dan berbagai sayuran dan buah-buahan oleh anggota komunitas. El Panal 2021 juga berharap nantinya uang tersebut bisa digunakan untuk membeli produk yang lebih beragam.
Memulung barang berharga di sungai
Hal berbeda dilakukan sejumlah pemuda asal Caracas, Venezuela. Mereka terpaksa memulung barang-barang berharga di Sungai Guare. Barang-barang yang dicari antara lain perhiasan, potongan logam mulia, hingga berbagai barang berharga lainnya.
Hal ini terpaksa dilakukan sebagai upaya untuk bisa bertahan hidup di tengah krisis ekonomi yang makin memburuk.
Pemandangan sehari-hari di Sungai Guare pun bisa ditebak. Setiap pagi dan siang hari selalu terlihat para pemuda mengais barang berharga. Jika barang yang dicari berhasil didapat, mereka akan menukarnya dengan kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan bahan pokok lainnya.
Namun, pencarian tersebut lebih sering tidak membuahkan hasil. Yang mereka peroleh hanya berkubang dalam sungai yang kotor nan keruh.
Meminta gaji makanan
Inflasi yang super tinggi berakibat pada nilai mata uang Venezuela kini tidak berharga lagi. Akhirnya, banyak warga Venezuela yang lebih memilih mendapatkan gaji dalam bentuk makanan selepas bekerja.
Krisis ekonomi di Venezuela terus memuncak dalam beberapa bulan terakhir. Negara yang dahulunya kaya raya itu kini harus rela menghadapi inflasi yang mencapai 2.600 persen. Kelaparan pun jadi pemandangan yang bisa ditemukan dengan mudah di jalan.
Tepung terigu, nasi, minyak sayur, gula, mayonnaise, soda, dan barang-barang perawatan diri, merupakan beberapa barang yang diburu oleh para pekerja. Nilai barang-barang tersebut kini melebihi uang yang beredar di Venezuela.
Menjarah peternakan
Kelaparan akibat krisis pangan yang melanda Venezuela membuat beberapa warga bertindak brutal. Agar dapat memperoleh makanan, sekelompok warga melempari seekor sapi menggunakan batu hingga mati.
Seperti dilansir The Daily Mail, kejadian ini terjadi di Hacienda Miraflores, dekat kampung nelayan Palmarito di Merida. Pada hari itu juga terjadi kerusuhan dan penjarahan di wilayah tersebut.
Dalam rekaman video, tampak sekelompok orang mengerumuni seekor sapi di lapangan berumput.
Mereka berteriak "kami lapar" saat mulai melemparkan batu, dan memukulkan kayu ke kepala sapi itu. Setelah sapi roboh ke tanah, segera orang-orang mendekat untuk menghabisinya.
Baca juga: Karena Kelaparan, Warga Venezuela Menjarah Peternakan