Buaya, Hewan Purba yang Tetap Ada Sampai Sekarang
https://www.naviri.org/2018/08/buaya-hewan-purba.html
Naviri Magazine - Kebanyakan hewa purba sudah punah, tapi tidak dengan buaya. Meski telah ada sejak zaman dinosaurus, buaya masih eksis sampai saat ini, dan menjalani kehidupan modern.
Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk buaya sepit (Tomistoma schlegelii). Meski demikian, nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa, dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau, seperti buaya muara.
Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang, seperti bangsa ikan, reptil, dan mamalia, kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea, bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti buhaya; baya atau bajul; bicokok, bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong, atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris, buaya dikenal sebagai crocodile. Nama ini berasal dari penyebutan orang Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai Nil, krokodilos; kata bentukan yang berakar dari kata kroko, yang berarti ‘batu kerikil’, dan deilos yang berarti ‘cacing’ atau ‘orang’.
Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian sungai yang berbatu-batu.
Baca juga: Ternyata, Ikan Memiliki Indra Penciuman yang Tajam