Setelah Kawin, Belalang Betina Akan Memakan Pasangannya
https://www.naviri.org/2018/08/belalang-kawin.html
Naviri Magazine - Ketika sepasang belalang sembah melakukan aktivitas perkawinan, praktik kanibalisme biasanya mengikuti. Belalang betina akan memakan belalang jantan. Kenyataan itu sudah biasa terjadi di kalangan belalang sembah, tapi para belalang jantan tetap punya keinginan untuk kawin, meski mereka juga menyadari akan mati setelah kawin karena dimakan pasangannya.
Para peneliti sudah lama mencari tahu, mengapa belalang sembah betina memakan pasangannya setelah kawin, dan mengapa belalang jantan tetap bersedia kawin meski akhirnya akan mati.
Berdasarkan penelitian terbaru, belalang sembah jantan nyatanya turut merasakan keuntungan dari kenibalisme seksual yang dilakukan belalang sembah betina. Aktivitas ini rupanya mampu membantu belalang jantan untuk memproduksi lebih banyak keturunan dengan gen nya.
Penelitian mengambil fokus pada belalang Cina, Tenodera sinensis, dimana sang betina memakan sang jantan, saat atau setelah berhubungan seks.
"Kami melihat sebuah konflik menarik antara belalang jantan dan betina," ujar William Brown, seorang ahli Biologi dari State University of New York di Fredonia.
Brown memberi makan amino acids, yang juga berisi sebuah atom pada serangga itu, untuk melacak pengiriman nutrisi dari jantan ke betina dan telurnya.
Di laboratorium, peneliti memasangkan jantan dan betina, kemudian membiarkan mereka untuk berhubungan. Setengah dari pasangan yang ada berpisah, dan yang tersisa menghadapi nasib mereka.
Jantan yang tidak mengalami kanibalisme memiliki 25,1 persen dari isotop yang diteruskan ke betina ketika ejakulasi. Namun, 88,9 persen transfer isotop dilakukan lewat kanibalisme.
Tidak ada perbedaan berarti dari jumlah telur yang dihasilkan oleh belalang betina yang melakukan kanibalisme dengan belalang non-kanibalisme. Namun, kantung belalang sembah betina yang melakukan kanibalisme mampu menyimpan dua kali lipat jumlah telur dari rata-rata.
Hal itu terjadi karena belalang betina menyimpan sperma, lalu telur akan dihasilkan setelah belalang jantan yang disantap masih dapat difertilisasi. "Kami menyadari bahwa ada langkah ekstrem yang dilakukan dalam investasi keturunan," ujar Brown.
Michael Maxwell, seorang ahli perilaku ekologis dari National University di La Jolla, California, mengatakan bahwa penelitian ini menarik. Peneliti akan mampu menghubungkan nutrisi yang dikandung belalang jantan dengan psikologi reproduksi sang betina.
Maxwell sendiri ingin melihat bagaimana kualitas keturunan yang dihasilkan dari aktivitas kanibalisme lewat investigasi lebih lanjut.
Faktor tersebut adalah bagian dari penyeimbangan jumlah belalang jantan yang masih menjauhi kanibalisme dalam kegiatan seks mereka bersama pasangan.
Baca juga: 280 Juta Tahun Lalu, Reptil Pertama Muncul di Muka Bumi