Beberapa Hewan Mengandalkan Kentut untuk Bertahan Hidup
https://www.naviri.org/2018/08/beberapa-hewan-mengandalkan-kentut.html
Naviri Magazine - Berapa kali kita buang angin atau kentut? Mungkin kita tidak pernah menghitungnya, karena kentut dianggap tidak penting. Biasanya, kita merasakan kelegaan kalau sudah buang angin, karena merasakan perut yang terasa lebih nyaman.
Namun, pernahkah kita memikirkan apa jadinya kalau kita tidak bisa kentut? Perut terasa kembung, tidak nyaman, ingin buang angin, tapi kentut tidak juga terjadi. Pasti sangat menyiksa rasanya.
Di dunia hewan, sebagian dari mereka bahkan ada yang sampai mempertahankan hidup menggunakan kentut.
Ikan hering, misalnya, memanfaatkan kentut untuk berkomunikasi dengan kawanannya, agar selalu dekat dalam segala kondisi. Sementara itu, dugong atau lembu laut akan menahan kentut agar bisa mengapung di air. Mereka hanya akan kentut ketika ingin menyelam ke air.
Sangat mudah melihat dugong yang sedang sembelit, karena saat mereka mengapung dengan posisi ekor keluar dari air, maka mereka sedang kesulitan mengeluarkan kentut mereka.
Lalu, ada sejenis serangga yang mirip persilangan antara capung dan ngengat, yaitu Berothidae. Saat hewan ini dalam tahap menjadi larva, kentutnya yang beracun akan membunuh rayap yang mendekat untuk dijadikan mangsa.
Sementara itu, ada ikan air tawar, Cyprinodontidae, yang hidup matinya bergantung pada kentut. Ikan kecil yang banyak ditemukan di sungai-sungai Amerika Selatan ini memakan ganggang di sungai.
Ganggang akan menghasilkan gas dan membuat usus ikan mengembang. Akibatnya, tubuh ikan akan naik ke permukaan dan mengapung. Posisi ini membuat ikan sangat rentan dimangsa predator. Oleh karena itu, mereka harus segera kentut apabila ingin nyawanya selamat.
Baca juga: Apakah Dinosaurus di Zaman Purba Juga Kentut?