Bahaya Mengerikan Mengintai Diam-diam dari Matahari
https://www.naviri.org/2018/08/bahaya-mengerikan-matahari.html
Naviri Magazine - Di alam semesta, Matahari adalah pusat tata surya. Bumi, sebagaimana planet-planet lain, bergerak mengitari Matahari, dan karena itu pula kita mengenal pergantian siang dan malam. Melalui energi Matahari, kita yang hidup di Bumi pun bisa menikmati kehidupan sebagaimana yang kita kenal sekarang.
Tanpa energi dan panas yang dihasilkan Matahari, kehidupan mungkin tidak akan seperti yang kita kenal, atau mungkin bahkan tidak ada. Meski begitu, bukan berarti Matahari hanya punya hal-hal baik untuk kehidupan di Bumi. Karena, ternyata Matahari juga memberi dampak yang berbahaya pada kehidupan di Bumi. Bahkan, sebagian ilmuwan mengkhawatirkan dampak tersebut. Berikut ini uraiannya.
Angin Matahari
Lubang yang terbentuk di Matahari dapat menyebabkan angin dari sana keluar dan menabrak planet-planet di sekitarnya. Jika angin ini menabrak Bumi, dapat menyebabkan badai geomagnetik, dan cukup berbahaya bagi satelit Bumi yang nantinya mempengaruhi sistem elektronik di Bumi.
Selain itu, para astronot yang berada di luar angkasa, jika terjebak di jalur angin matahari, akan mengalami kerusakan kromosom dan menimbulkan kanker dari radiasinya. Angin Matahari menjadi tantangan yang harus dihadapi para astronot untuk melakukan spaceflight di masa mendatang.
Badai gomagnetik
Dulu, pernah terjadi badai geomagnetik terbesar dalam sejarah, pada tahun 1859. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Carrington, yang terjadi karena adanya angin matahari yang sangat besar melewati Bumi. Karena peristiwa tersebut, beberapa peralatan elektronik rusak, bahkan ada yang meledak.
Untungnya, pada saat itu penggunaan barang elektronik tidak sebanyak saat ini. Jika badai geomagnetik muncul di abad ini, mungkin bisa melumpuhkan satelit komunikasi selama satu dekade, dan hal ini mungkin saja terjadi di masa depan.
Kekeringan dan suhu panas ekstrem
Matahari diklasifikasikan dalam bintang urutan utama, yang artinya berada di bagian paling stabil dalam siklus aktifnya. Bagaimana jika inti Matahari sudah tidak aktif?
Yang akan terjadi adalah fusi nuklir pada inti matahari, dimana unsur hidrogen diubah menjadi unsur lebih berat seperti helium. Proses ini menimbulkan panas dan energi. Matahari akan terus melakukan fusi nuklir, hingga semua bahan bakarnya habis.
Kalau bahan bakarnya habis, otomatis Matahari menjadi dingin, dan tentunya menyebabkan perubahan besar bagi Bumi. Bumi akan menjadi lebih panas karena lapisan ozon semakin menipis, sehingga lautan mulai menguap. Uap air akan lebih banyak terperangkap di atmosfer Bumi, dan menciptakan efek gas rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu yang ekstrem.
Matahari menjadi nebula
Setelah tidak aktif lagi, Matahari mungkin akan menyusut dan menjadi nebula antar planet. Lalu bagaimana dengan Bumi pada saat peristiwa itu terjadi?
Mungkin Bumi sudah menjadi planet mati, atau bahkan menjadi keping-keping meteorit yang tersisa. Namun, untuk sampai ke masa itu butuh sekitar 10 miliar tahun mendatang. Apa mungkin manusia masih ada untuk menyaksikan peristiwa tersebut?
Baca juga: Menurut Google Maps, Bumi Berbentuk Bulat dan Bukan Datar