Bagaimana Kecoak Bisa Memanjat Dinding dengan Mudah?
https://www.naviri.org/2018/08/bagaimana-kecoak-bisa-memanjat-dinding.html
Naviri Magazine - Beberapa hewan memang memiliki kemampuan merayap, yang memungkinkan mereka bisa memanjat dinding dengan mudah. Misalnya cicak. Tapi bagaimana dengan kecoak?
Kita memang sering melihat kecoak merayap di lantai yang datar, dan struktur tubuh kecoak tampaknya memang cocok dengan bidang datar. Tetapi, kita juga kadang menyaksikan kecoak dapat memanjat dinding dengan mudah tanpa terjatuh. Gerakan kecoak saat memanjang dinding bahkan sangat cepat. Bagaimana mereka melakukannya?
Kecoak punya cara yang terbilang unik dan ekstrem untuk bisa memanjat dinding, yaitu dengan menabrakkan kepalanya terlebih dahulu. Karena kepala kecoak terbuat dari eksoskeleton yang kokoh seperti bumper mobil.
Dilansir Live Science, ketika kecoak menabrakkan kepalanya ke dinding, bagian badannya akan melambung ke atas, dan membuat serangga tersebut dapat memanjat permukaan vertikal lebih cepat dibanding ia berhenti sebelumnya.
Menurut tim peneliti dari University of California, AS, teknik memanjat ini dianggap sangat efisien, sehingga menginspirasi mereka untuk membuat sebuah robot kecil yang dapat memanjat tembok seperti yang dilakukan kecoak.
Ketika hewan itu berusaha melewati medan yang agak sulit, terjadi sebuah kerja sama antara indra dan otak yang membantunya dalam memperhitungkan serta menghindari langkah yang dapat berakibat fatal.
Apa yang dilakukan kecoak ini memberikan dugaan atas adanya beberapa hewan yang menggunakan tubuhnya sendiri, tidak hanya sebagai perlindungan dari tabrakan, melainkan juga mengubah momentum tabrakan sebagai manuver untuk melarikan diri.
Para ilmuwan melakukan eksperimen terhadap 18 kecoak jantan. Semua serangga itu dibuat berlari di atas permukaan datar yang berujung pada sebuah tembok vertikal. Perilaku mereka diamati dengan menggunakan video berkecepatan 500 frame per detik, serta software pelacak gerakan untuk menganalisis transisi kecoak dari lajur horizontal ke vertikal.
Dari studi ini terungkap, kecoak punya dua cara dalam memanjat tembok, salah satunya dengan menabrakkan kepala untuk bisa berada dalam posisi panjat. Metode panjat dengan tabrak kepala itu dinilai pemimpin penelitian, Kaushik Jayaram, lebih efisien.
"Dalam percobaan di mana mereka menggunakan kepalanya terlebih dulu, kami mengobservasi bahwa mereka bisa berlari 20 persen lebih cepat dibandingkan jika mereka menggunakan kakinya lebih dahulu," ujar Jayaram. "Dalam lingkungan alaminya, jika mereka sedang berusaha melarikan diri dari predator, peningkatan 20 persen dalam kecepatan bisa menjadi pembeda antara hidup dan mati."
Membuat robot dengan gerakan memanjat seperti kecoak menjadi tantangan tersendiri bagi tim peneliti, karena robot biasanya bermanuver menghindari medan rintangan melalui bantuan sensor. Oleh sebab itu, mereka mengakalinya dengan menambahkan hidung buatan dengan ujung menghadap ke atas.
Saat terjadi benturan, hidung buatan itu akan membuat bagian badan robot menghadap ke atas, bersiap untuk memanjat. Memang kecoak tidak memiliki hidung, tapi struktur tambahan tersebut punya tujuan yang sama dengan kepala kecoak, yakni membuat tubuh bisa berganti arah tanpa perlu kehilangan momentum.
Ini bukanlah pertama kalinya dunia robot terinspirasi oleh kecoak. Sebelumnya, ada tim peneliti lain yang mempelajari kemampuan kecoak dalam melewati celah-celah sempit untuk menciptakan robot dengan kemampuan yang sama.
"Alam bisa menjadi seorang guru yang penting. Kita mendapat petunjuk mengenai bagaimana hewan-hewan bisa menghadapi tantangan ini ketika mereka harus melakukan banyak hal dalam satu waktu, seperti berlari, memanjat, dan beroperasi di lingkungan yang tidak mereka ketahui," kata Jayaram.
"Begitu kita mulai bekerja di lingkungan yang lebih kompleks, kita tentu bisa belajar dari beberapa contoh yang biologi telah berikan, dan tentu kita dapat meningkatkannya."
Baca juga: Buaya Laut, Reptil Paling Besar di Dunia