Kisah Tragis Dua Anak Perempuan yang Diasuh Serigala
https://www.naviri.org/2018/08/anak-perempuan-diasuh-serigala.html
Naviri Magazine - Dua anak, berumur sekitar 18 bulan (Amala) dan 8 tahun (Kamala), ditemukan pada 1920, di Midnapore, India. Ketika ditemukan, mereka sedang bersama-sama di gua serigala. Walapun demikian, mereka dipercaya bukan dua anak yang memiliki hubungan saudara, tetapi anak-anak yang dibuang.
Pada tahun tersebut, Pendeta Joseph Singh, seorang misionaris yang bertanggung jawab atas sebuah panti asuhan di India Utara, mendengar adanya dua sosok hantu yang tinggal bersama sekelompok serigala dekat Midnapore di hutan Bengal. Penduduk desa setempat takut atas kabar tersebut, tetapi kebiasaan lokal melarang untuk menyerang serigala.
Karena penasaran, Singh membangun tempat bersembunyi di atas pohon yang menghadap tempat sekawanan serigala tinggal. Saat bulan bersinar, Singh melihat serigala keluar satu per satu, kemudian diikuti dua sosok yang berjalan membungkuk.
Setelah diketahui bahwa mereka manusia, mereka pun diselamatkan. Dua anak perempuan itu tidak memiliki sikap layaknya manusia, baik dalam berperilaku maupun berpikir. Mereka akan melepas pakaian yang menempel pada tubuhnya, dan hanya memakan daging mentah.
Mereka tidur meringkuk bersama, dan menggeram. Mereka akan bangun setelah bulan bersinar terang, dan melolong seakan mereka ingin dibebaskan kembali.
Mereka berjalan layaknya serigala dalam waktu yang sangat lama, karenanya sendi mereka telah memendek ke titik dimana tidak mungkin bagi mereka untuk meluruskan kaki, bahkan sekadar untuk berjalan tegak.
Mereka tidak pernah tersenyum atau berkomunikasi kepada sesama manusia. Satu-satunya emosi yang melintas di wajah mereka adalah ketakutan. Bahkan indra mereka pun seperti serigala.
Singh menyatakan bahwa di malam hari, mata dua anak itu akan bersinar (dalam kegelapan) seperti kucing. Mereka pun bisa mencium aroma daging yang berada di luar panti asuhan. Pendengaran mereka juga tajam. Namun, suara manusia seperti tak terdengar di telinga mereka.
Sebagai seorang yang berpendidikan, Singh melakukan yang terbaik untuk mengurus mereka. Dia berteori bahwa kebiasaan serigala yang diperoleh Kamala dan Amala, entah bagaimana, menghalangi karakteristik manusia bawaan mereka untuk berkembang.
Singh merasa itu pekerjaannya (paling tidak, untuk alasan kebaikan) untuk memunculkan kembali sifat manusia dua anak tersebut. Sayangnya, sebelum eksperimennya berkembang jauh, gadis yang lebih muda, Amala, jatuh sakit dan meninggal. Hal itu membuat Kamala berkabung sangat lama. Tetapi, akhirnya Kamala pulih, dan Singh memulai program rehabilitasinya.
Baca juga: Kisah Kaisar China di Zaman Kuno yang Ingin Hidup Abadi