Misteri di Balik Hidung Panjang Kadal Pinokio
https://www.naviri.org/2018/08/Kadal-Pinokio.html
Naviri Magazine - Kadal pinokio adalah spesies kadal yang hidup di hutan hujan Ekuador. Selain hanya ada di sana, kadal pinokio juga termasuk satwa yang hampir punah. Para ilmuwan tertarik pada kadal pinokio, setidaknya karena dua hal. Pertama, karena semula kadal ini telah dianggap punah. Kedua, karena para peneliti tertarik mengenai misteri di balik hidung kadal pinokio yang sangat panjang.
Peneliti pun mulai memecahkan misteri terkait hidung panjang hewan tersebut. Salah satu hipotesis awal menyebutkan bahwa hidung itu digunakan pejantan untuk bertarung. Namun, Jonathan Losos, dari Universitas Harvard ,menyadari itu tidak mungkin.
"Saya melihat hewan itu terantuk plastik, dan hidungnya lalu miring," katanya. "Hidung mereka tidak kaku sama sekali, jadi tidak mungkin mereka bertarung menggunakan hidung itu."
Baru-baru ini, biolog Ekuador, Diego Quirola, mengamati perilaku kawin 11 ekor kadal pinokio, dan interaksi antara tiga pejantan, sebagai bagian dari tesisnya.
Quirola, seperti yang diduga Jonathan Losos, menemukan bahwa hidung tidak digunakan kadal pinokio sebagai senjata. Hidung juga tidak penting dalam interaksi sesama jantan.
Meskipun begitu, Quirola menduga bahwa betina menggunakan hidung panjang itu sebagai ukuran kualitas pejantan sebagai pasangan kawin potensial. Di banyak spesies, betina memilih pejantan yang tampak lebih besar. Memiliki hidung panjang adalah salah satu cara bagi pejantan untuk terlihat besar.
Itu mungkin benar, tetapi ada sejumlah fakta yang membuat dugaan itu tidak sepenuhnya tepat. Salah satunya adalah fakta bahwa sejak kecil, hewan ini sudah berhidung panjang.
Ini hal yang janggal: kadal bertanduk lainnya hanya memiliki tanduk ketika mereka dewasa. Tidak ada yang tahu mengapa kadal pinokio punya tanduk (hidung) saat berusia begitu muda, sehingga disimpulkan tanduk itu tidak digunakan untuk menarik betina.
Selain itu, tim menemukan bahwa hidung hewan ini bisa bergerak naik dan turun. Tapi tidak jelas bagaimana caranya. Kadal tidak punya otot di hidungnya. Namun, tampaknya kadal pinokio punya. Ini membuat hewan tersebut semakin aneh.
Kemungkinan, kadal menggerakkan hidungnya dengan menggunakan tekanan hidrostatis untuk mendorong cairan masuk ke jaringan. Ini berarti, hidung kadal pinokio bekerja mirip dengan penis.
Dari sisi ilmu pengetahuan, kadal ini masih menyimpan banyak misteri. Namun, perilakunya yang tidak banyak tingkah, telah membuat hewan ini selamat. Jika mereka gampang ditemukan, kadal pinokio akan berakhir di perdagangan hewan ilegal.
Namun, meskipun kadal pinokio termasuk dalam daftar terancam punah oleh Organisasi Penyelamatan Alam Internasional, pemerintah Ekuador tidak melakukan langkah spesifik untuk melindungi hewan ini.
Untung saja masyarakat setempat sudah mulai menyingsingkan lengan. Warga mulai menyadari keberadaan kadal pinokio dan kekayaan hayati daerahnya. Ini hal yang bagus bagi mereka, mengembangkan ekoturisme sekaligus menguntungkan secara finansial.
Ini berarti kadal pinokio masih punya harapan untuk ditemukan dan diteliti lebih dalam lagi.
Baca juga: Otak Manusia Dimasukkan ke Dalam Kepala Tikus, dan Ini Hasilnya