Huruf "N", Judul Novel, dan Winnie The Pooh, Disensor di China
https://www.naviri.org/2018/07/winnie-pooh-disensor-di-cina.html
Naviri Magazine - Sensor biasa diterapkan oleh pemerintah di suatu negara, untuk berbagai kepentingan dan tujuan. Di Indonesia, misalnya, adegan-adegan vulgar dalam film atau acara televisi akan disensor. Alasannya karena dianggap hal negatif, dan penyensoran dimaksudkan agar adegan-adegan itu tidak terlihat oleh anak kecil. Dalam hal ini, mungkin kita masih bisa memahami alasan penyensoran tersebut.
Namun berbeda halnya dengan yang terjadi di China. Di sana, konten yang disensor bukan konten di televisi, melainkan konten yang ada di internet. Alasan penyensorannya pun bisa dibilang tak masuk akal.
Salah satu huruf dalam alfabet, yaitu huruf N, disensor oleh pemerintah China. Hal ini berdasarkan alasan karena huruf tersebut bersifat subversif dan tidak bisa ditoleransi. Entah apa maksudnya. Namun, menurut Profesor Universitas Pennsylvania, Victor Mair, mungkin itu ada kaitannya dengan rumus matematika N > 2.
N merujuk pada masa pemerintahan Presiden Xi Jinping, sedangkan > 2 bisa diartikan sebagai "tidak boleh lebih dari 2".
Seperti kita ketahui, beberapa waktu yang lalu, pemerintah China menetapkan Xi Jinping sebagai presiden seumur hidup, padahal sebelumnya konstitusi China hanya mengatur kepala pemerintahan maksimal memimpin untuk 2 kali periode saja.
Kartun Winie The Pooh juga tak luput dari sensor.
Saking konservatifnya pemerintah China terhadap kritik dari warganya, mereka juga menyensor segala konten di internet yang mengandung gambar karakter kartun Winnie The Pooh. Hal ini berawal ketika seorang nitizen anti pemerintah memposting meme Winnie sedang memeluk gentong madu, dan di sebelahnya ada kalimat yang oleh pemerintah dianggap sindiran. Sejak saat itu, gambar Winnie The Pooh secara resmi diblok dari mesin pencarian di internet China.
Masih ada beberapa kata lagi yang di sensor.
Selain huruf " N" dan kartun Winnie The Pooh, masih ada beberapa kata lagi yang disensor di China. Kata tersebut adalah "tidak setuju", " tidak tahu malu", "1984", "animal farm", dan masih banyak lagi lainnya.
Alasan penyensoran itu bermacam-macam. Seperti kata "tidak setuju", disensor karena pemerintah China sangat antikritik, dan mereka tidak mau kata ini berseliweran di internet.
Sedangkan "1984" merujuk pada judul novel Inggris karya George Orwell, yang menulis kisah tentang gerak-gerik rakyat yang selalu diawasi oleh pemerintahan diktator. Sementara "animal farm" merujuk pada judul novel yang bercerita tentang peternakan yang dipimpin oleh seekor babi diktator.
Baca juga: Karena Kelaparan, Warga Mencuri Hewan di Kebun Binatang