Kasus Sadis, Seorang Wanita Dikremasi Saat Masih Hidup
https://www.naviri.org/2018/07/wanita-dikremasi-saat-masih-hidup.html
Naviri.Org - Kremasi adalah proses pembakaran mayat yang dilakukan oleh sebagian kalangan, termasuk di India. Ketika seseorang telah dinyatakan meninggal, dan keluarga memutuskan untuk melakukan kremasi, maka jenazah pun akan dikremasi. Proses kremasi dilakukan dengan membakar tubuh jenazah. Setelah tubuh hancur menjadi abu, lalu abunya dimakamkan atau disebarkan di tempat yang ditentukan.
Belakangan, terjadi kasus mengerikan, yaitu kremasi yang dilakukan pada seorang wanita yang masih hidup.
Kepolisian negara bagian Uttar Pradesh, India, menyelidiki kematian wanita berusia 21 tahun asal kota Noida. Kematian perempuan bernama Rachna Sisodia itu diduga karena dikremasi dalam kondisi masih hidup.
Sebelum dikremasi, mahasiswi berusia 21 tahun itu sudah dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter di RS Sharda, dengan penyebab kematian infeksi paru-paru. Menurut catatan rumah sakit, jenazah perempuan itu diserahkan kepada suaminya Davesh Chaudary.
Davesh kemudian membawa jenazah istrinya dengan mobil ke distrik Aligarh, dan kemudian proses kremasi dilakukan.
Namun, saudara laki-laki Rachna mencurigai kematian saudarinya itu, dan menghubungi kepolisian Aligarh yang datang ke lokasi kremasi untuk menghentikan proses itu.
Saat polisi tiba, 70 persen tubuh Rachna sudah terbakar, dan polisi mengirimkan jenazah Rachna ke rumah sakit untuk diotopsi.
Setelah memeriksa jenazah Rachna, dua tim panel dokter mengatakan Rachna masih hidup saat diletakkan di tumpukan kayu untuk dikremasi. "Penyebab kematiannya adalah syok akibat dibakar hidup-hidup," ujar kepala kepolisian Aligarh, Rajesh Pandey.
Berdasar hasil pemeriksaan dokter, ditemukan abu di dalam saluran pernapasan Rachna, yang memperkuat dugaan bahwa dia masih bernapas saat dikremasi.
"Ini terjadi saat seseorang dibakar hidup-hidup. Partikel-partikel abu masuk ke dalam paru-paru lewat tarikan napas," ujar seorang perwira polisi. "Jika seseorang sudah meninggal, maka partikel-partikel itu tak akan masuk ke dalam paru-paru dan saluran napas."
Para dokter juga memeriksa potongan tulang Rachna untuk melakukan tes DNA yang hasilnya akan disampaikan kepada polisi.
Sementara itu, setelah hasil otopsi dipublikasikan, paman korban langsung memasukkan gugatan terhadap suami korban dan 10 kerabatnya, karena menculik dan memerkosa keponakannya tersebut.
Menurut Kailash Singh, paman korban, Rachna hilang dari kediamannya di Bulandshahr sejak 13 Desember tahun lalu.
"Kami sudah mencari ke semua tempat, tetapi sia-sia. Kemudian kami tahu dia tinggal bersama Devesh. Kami lalu datangi desa pria itu di Aligarh, tapi juga gagal menemukannya," ujar Singh.
Kini, Devesh dan 10 orang lainnya yang dilaporkan Singh ke polisi sudah melarikan diri, dan polisi masih melacak keberadaan mereka.