Mengenal Video Editing Dalam Pembuatan Film
https://www.naviri.org/2018/07/video-editing-dalam-pembuatan-film.html
Naviri Magazine - Proses pembuatan film tidak bisa dilepaskan dari video editing. Video editing adalah salah satu elemen penting dalam sinematografi, dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Berikut ini uraian lebih detail terkait istilah tersebut.
Video
Video atau gambar bergerak adalah rangkaian banyak frame (bingkai) gambar yang diputar dengan cepat (ingat teknologi yang digunakan dalam pertunjukan layar tancap pada masa lalu). Masing-masing bingkai merupakan rekaman tahap-tahap (sekuen) suatu gerakan, yang kemudian ditangkap otak kita sebagai ilusi gerakan.
Editing
Editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar hasil syuting, dengan cara memotong gambar ke gambar, cut to cut, atau dengan menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.
Proses mengedit video tidak dapat dilakukan asal-asalan, tapi harus mempertimbangkan camera angle, cameraworks, jenis shot, motivasi, informasi, komposisi, sound, dan continuity (istilah-istilah tersebut merupakan Grammar of The Edit yang harus dipegang dan diketahui seorang editor).
Video editing
Dulu, jika kita ingin mengedit dan memanipulasi video, kita membutuhkan berbagai macam peralatan video editing yang harganya sangat mahal. Sekarang, dengan adanya komputer, pekerjaan video editing dapat dilakukan lebih mudah dan murah. Dengan komputer, kita dapat menghemat biaya produksi pembuatan film, karena hanya membutuhkan seperangkat komputer multimedia.
Standar video yang digunakan dalam video editing ada 3 macam, yaitu:
SECAM: Memiliki frame rate sebesar 25 fps. Diterapkan di wilayah Perancis, Timur Tengah, dan Afrika.
PAL: Memiliki frame rate sebesar 25 fps. Diadopsi di wilayah Indonesia, Cina, Australia, dan Uni Eropa.
NTSC: Memiliki frame rate (fps : frame per second) yang terbesar, yaitu mendekati 30 fps atau 30 fps. Diterapkan di wilayah Amerika, Jepang, Kanada, Meksiko, dan Korea.
Setiap standar menerapkan kecepatan putar film (frame rate) tersendiri, dan dianut oleh wilayah tertentu. Semakin besar frame rate yang diterapkan, semakin halus pula hasil video yang dihasilkan. Kalau kita hubungkan dengan memori penyimpanan di dalam komuter, maka frame rate yang lebih besar akan lebih besar pula menyita memori untuk penyimpanannya.
Format data untuk video digital ada beberapa macam, yaitu Digital 8, AVI, WMV, 3GP, MOV, MPEG1 (VCD), MPEG2 (DVD) DV, MPEG4, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara berbagai macam tipe data tersebut ada pada data rate, yaitu aliran data per detik, dan resolusi atau ukuran rekaman gambarnya.
Baca juga: Mengenal Orang-orang di Balik Produksi Film