Perjalanan Bos Gojek Menjadi Orang Kaya-raya di Indonesia
https://www.naviri.org/2018/07/perjalanan-bos-gojek-menjadi-orang-kaya.html
Naviri Magazine - Gojek saat ini sudah menjadi sarana transportasi andalan banyak orang, baik di kota-kota besar maupun di kota-kota kecil. Anggota Gojek yang tersebar di mana-mana, memudahkan siapa pun untuk menggunakan jasa mereka, karena hanya perlu memanggil dengan layanan ponsel. Gojek bisa dibilang merevolusi bisnis transportasi, khususnya di Indonesia, yang kini juga mulai mengembangkan sayap ke mancanegara.
Karena kesuksesan itu pula, bos Gojek, Nadiem Makarim, masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia. Dalam data yang dilansir Juli 2018, Nadiem Makarim menempati urutan ke-150 dengan kekayaan diperkirakan bernilai US$ 100 juta.
Pada Desember tahun lalu, Majalah Forbes menyebut Nadiem Makarim sebagai salah satu orang berpengaruh di Indonesia. Bisnis pria kelahiran 1984 ini disebut memiliki prospek cemerlang.
Sebelum didapuk menjadi orang kaya RI, Nadiem Makarim merintis bisnisnya dari bawah. Ia mendirikan Gojek karena frustasi pada lalu lintas di Jakarta yang kian padat.
Pada 2011, Nadiem menggunakan transportasi ojek menuju ke tempat kerjanya. Hanya dua kali naik ojek ke tempat kerja, Nadiem jatuh cinta. "Saya sadar transportasi ojek memiliki value yang sangat besar di Jakarta," kata Nadiem seperti dikutip dari Koran Tempo, edisi 23 Januari 2015.
Nadiem beralasan, ojek memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi dibanding kendaraan lain. Dia pun menilai, pengemudinya adalah orang yang bekerja keras demi memperoleh penghasilan.
Mantan Managing Director Zalora Indonesia ini pun terenyuh saat mendengar pengakuan pengemudi ojek yang harus bekerja mulai pukul 06.00 hingga menjelang tengah malam. Tukang ojek tersebut juga mengeluhkan pendapatannya yang tidak pasti.
Melihat kondisi ini, Nadiem terilhami untuk menciptakan solusi lewat transportasi favoritnya. Pada 2011, dia mendirikan PT Go-Jek Indonesia. "Gojek adalah revolusi transportasi untuk berbagai kalangan," kata Nadiem. Termasuk kalangan atas. Seperti halnya layanan umum kelas atas, Go-Jek dilengkapi dengan aplikasi mobile untuk platform Android dan iOS.
Kini, Gojek tak hanya menyediakan layanan transportasi. Nadiem melebarkan sayap bisnis dengan merambah bidang lain mulai dari jasa pengantaran makanan atau GoFood, GoShop, GoMart, dan lain-lain.
Gojek juga melebarkan sayap bisnis ke negara lain di Asia Tenggara, yaitu Thailand dan Vietnam. Untuk mengongkosi ekspansi ini, Gojek merogoh dana hingga US$ 500 juta.
Baca juga: Rahasia Sukses Startup, dari Bukalapak Sampai Gojek