Kisah Penjahat Paling Pintar dan Paling Cerdik di Dunia
https://www.naviri.org/2018/07/penjahat-paling-pintar.html
Naviri Magazine - Ada banyak penjahat legendaris yang disebut sangat pintar dan cerdik, karena mampu melakukan kejahatan dengan cara licin dan tak terduga, dan tentu saja tak pernah tertangkap. Salah satu penjahat semacam itu adalah Victor Lustig.
Lebih dari sekadar penjahat, Victor Lustig adalah legenda. Sebagai penjahat dengan otak sangat cerdik, dia bisa menjual Menara Eiffel dua kali dan menipu serta mengelabui Al Capone, sang raja gangster paling ditakuti di dunia.
Sambil duduk di sebuah kafe, pada tahun 1925, Lustig membaca artikel tentang Menara Eiffel yang semenjak rampung dibangun justru semakin rusak kondisinya. Pemerintah juga tak punya budget untuk biaya perawatan, dan bermaksud memindahkan karya yang dianggap gagal ini ke suatu tempat di luar Paris.
Lustig melihat sebuah kesempatan untuk mengeksloitasi situasi tersebut. Dia lantas membuat dokumen-dokumen palsu yang menyebutkan pemerintah kemungkinan akan merobohkan Menara Eiffel dan menjual besi-besinya. Lalu dia melakukan kerja sama dengan enam dealer besi terkenal.
Hasilnya, Menara Eiffel pun berhasil dia jual pada Andre Poisson. Meskipun Lustig harus kabur dikejar pemerintah Perancis usai menipu Poisson, toh dia dapat berfoya-foya di Austria, menghabiskan uang hasil penipuan. Setelah situasi cukup tenang, Lustig kembali ke Perancis, dan menjual lagi Menara Eiffel untuk kedua kalinya, dengan cara yang sama!
Buronan kelas dunia itu kemudian kabur lagi, kali ini ke Amerika. Dia memperkenalkan Rumanian money box seharga 30 ribu dolar, sebuah kotak kecil terbuat dari kayu aras yang dia klaim sebagai mesin pembuat uang palsu.
Kliennya bukan orang sembarangan, salah satunya Al Capone. Gangster terkenal ini bahkan menginvestasikan 50 ribu dolar, dan Lustig berjanji bakal melipatgandakan uang tersebut.
Tapi Lustig sadar, mencuri uang Al Capone sama saja dengan bunuh diri. Dua bulan setelah menyimpan investasi Al Capone, Lustig sengaja mengembalikan semua uangnya dengan dalih palsu, bahwa kesepakatan dibatalkan.
Bukan tanpa tujuan atau telanjur ketakutan, Lustig justru ingin dihargai integritasnya oleh sang gangster. Ternyata benar prediksi Lustig, Al Capone bukan hanya memberi imbalan lima ribu dolar secara cuma-cuma atas tanggung jawabnya, namun juga perlindungan.
Disebutkan oleh Smithsonian Magazine, Lustig termasuk penjahat paling disegani meski tingginya badannya cuma 170 cm. Dia sudah berkali-kali berhasil kabur dari penjara, tak pernah menggunakan kekerasan dalam beraksi, lebih menggunakan cara cerdas dan skill komunikasi dalam mengelabui orang. Lustig juga terkenal romantis dan sopan terhadap wanita.
Penipu andal ini bahkan menguasai bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Ceko, dan Itali. Sayang sekali, semua kepintaran itu malah dia salah gunakan.