Penyebab Lemas Setelah Makan, dan Cara Mengatasinya
https://www.naviri.org/2018/07/lemas-setelah-makan.html
Naviri Magazine - Siang hari, di tengah pekerjaan yang menumpuk, kita merasakan perut yang kelaparan. Seperti biasa, kita pun mengisi waktu istirahat kerja dengan makan siang, dengan harapan perut kenyang dan energi bisa kembali pulih untuk melanjutkan kerja. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Seusai makan, kita justru merasakan tubuh lemas, dan rasa ingin tidur karena mengantuk.
Pernah mengalami hal semacam itu? Atau malah sering? Kondisi semacam itu disebut food coma.
Dalam bahasa medis, food coma biasa disebut dengan postprandial somnolence atau postprandial drowsiness, yaitu kondisi yang membuat seseorang merasa kantuk dan lemas setelah makan.
Allison Ford, dalam artikel "The Price of Pigging Out: Can You Stop a Food Coma?", menjelaskan bahwa gejala yang muncul dari food coma adalah adanya rasa kantuk, kelesuan, dan kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu setelah makan, sehingga seperti orang koma.
Ford memperkirakan kondisi ini dipengaruhi oleh sistem saraf parasimpatik. Ketika seseorang sedang lapar, sistem saraf simpatik menjadi aktif dan waspada untuk mencari makanan. Makanan itu akan menenangkan sistem simpatik, dan secara bersamaan mengaktifkan sistem parasimpatik. Semakin banyak makanan yang dikonsumsi, maka ia semakin aktif.
Sistem parasimpatik berkontribusi dalam hal respons istirahat dan mencerna. Semakin banyak makanan yang dikonsumsi, maka semakin besar energi yang dibutuhkan untuk mencerna, sehingga energi untuk hal lain akan berkurang, yang membuat tubuh menjadi lemas atau lesu.
Para ahli menuturkan, salah satu penyebab terjadinya food coma adalah banyak mengonsumsi gula dan juga tinggi karbohidrat. Semakin banyak makanan tersebut dikonsumsi, akan menimbulkan banyak masalah.
Kemungkinan lainnya, setelah mengonsumsi tinggi karbohidrat, kadar insulin akan naik, yang menyebabkan asam amino dari protein makanan dibawa ke dalam sel.
Salah satu asam amino yang tidak diambil oleh sel adalah triptofan, sehingga membuatnya lebih mudah diangkut ke otak. Ketika masuk ke otak, akan diubah menjadi melatonin dan zat kimia lain, yang menyebabkan kantuk serta lemas.
Untuk mencegah terjadinya food coma, usahakan tidak mengonsumsi satu porsi besar makanan sekaligus, tapi dipecah menjadi beberapa porsi kecil dengan interval yang lebih sering, sehingga energi yang diperlukan untuk mencerna tidak terlalu besar.
Serta tetaplah aktif dengan tidak terlalu lama tenggelam dalam sofa, mengonsumsi banyak air untuk memfasilitasi pencernaan, dan membuat tubuh tetap segar.
Baca juga: Mochi, Makanan Enak tapi Bisa Membunuh Pemakannya