4 Fakta Mengerikan Terkait Kencan Online di Indonesia
https://www.naviri.org/2018/07/kencan-online-di-indonesia.html
Naviri Magazine - Teknologi memudahkan banyak hal, termasuk memudahkan orang untuk bertemu orang lainnya. Bahkan, ketika media sosial dianggap tidak cukup atau kurang memadai, muncullah aplikasi dan situs-situs kencan yang lebih fokus mempertemukan orang-orang untuk menemukan pasangan.
Aplikasi pencari jodoh atau situs-situs kencan disukai banyak orang, termasuk di Indonesia. Sayangnya, tidak semua pengguna aplikasi dan situs kencan pasti orang baik. Sebagian mereka justru memanfaatkan situs dan aplikasi kencan online untuk tujuan yang buruk. Setidaknya, empat hal ini patut diwaspadai.
Seks bebas
Sudah bukan rahasia lagi kalau beberapa aplikasi kencan online menyediakan fitur video private. Fitur ini sebenarnya dibuat untuk meningkatkan komunikasi satu sama lain. Namun, faktanya, fitur ini kadang dijadikan sebagai ajang untuk memamerkan tubuh dan berujung seks bebas, atau istilahnya one night stand.
Di negara-negara Eropa, fitur ini mungkin sudah biasa, karena memang seks bebas tidak dianggap tabu di sana. Tapi bagaimana dengan masyarakat Indonesia?
Ajang prostitusi
Selalu ada cara yang dilakukan kalangan tertentu untuk memanfaatkan fitur kencan online. Selain bisa dijadikan ajang seks bebas, fitur video juga bisa jadi ladang prostitusi. Bukan rahasia lagi kalau banyak orang sengaja membuat profil menarik bahkan menggunakan foto “spesial” untuk menarik orang lain.
Tapi ujung-ujungnya, saat diajak kenalan, justru menawarkan tarir bercinta. Bahkan seiring waktu, fitur video juga dijadikan ajang untuk jual diri, seperti memamerkan tubuh tanpa busana, bahkan memamerkan aktivitas saat berhubungan badan. Istilahnya, deal, ketemuan, dan eksekusi.
Ajang penipuan
Faktanya, kencan online kini sudah seperti layaknya jejaring sosial lainnya, semisal Twitter, Facebook, atau Instagram. Dari ketiga sosial media tersebut, Anda tentu tahu tidak semua penggunanya nyata.
Satu andalan mereka adalah merayu dengan cara tertentu, hingga membuat teman kencannya menuruti semua keinginannya. Jadi, waspadalah saat berhubungan dengan seseorang di situs kencan yang tidak benar-benar Anda kenal.
Pelecehan hingga perkosaan
Sudah banyak kasus pelecehan di sosial media, dan itu juga terjadi di aplikasi kencan online. Karena rayuan maut, kadang korban mudah terpengaruh untuk mengirimkan foto bahkan membuat video vulgar, lalu ujung-ujungnya pemerkosaan pun terjadi saat si penjahat mulai mengajak ketemuan.
Memang tidak masalah menggunakan aplikasi kencan online, yang jadi masalah apakah kita bisa bertemu dengan orang baik?
Baca juga: Tinder, Kencan Online, dan 8 Fakta Tak Terduga di Baliknya