7 Kebiasaan Buruk Cewek Saat Nyetir Mobil atau Motor
https://www.naviri.org/2018/07/kebiasaan-buruk-cewek-saat-nyetir.html
Naviri Magazine - Persoalan cewek yang suka “seenaknya” saat berkendara di jalan raya, sepertinya sudah jadi topik pembicaraan umum, karena ada di mana-mana. Ada cewek yang naik motor atau mengendarai mobil sambil memegangi ponsel. Ada cewek yang menyalakan lampu sein kiri, tapi belok ke kanan. Ada pula yang jalan perlahan-lahan, tapi di tengah badan jalan, sehingga mengganggu lalu lintas.
Memang ada pengendara cowok yang sama melakukan hal-hal semacam itu. Tetapi, diakui atau tidak, kebanyakan memang cewek yang melakukannya. Berikut ini adalah contoh kebiasaan buruk cewek saat menyetir mobil atau mengendarai motor, yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.
Berdandan
Ini parah. Peneliti mengungkapkan 50 persen cewek dandan saat sedang menyetir mobil. Ini merupakan dampak dari cewek yang selalu mengedepankan penampilan. Meskipun sebenarnya kebiasaan tersebut sama sekali tidak dianjurkan.
Bayangkan, cewek yang dandan atau sekadar memakai lipstik saja dapat menyebabkan kecelakaan di jalan. Sebab, mereka akan cenderung memakai spion tengah untuk berkaca. Hal ini jelas menurunkan konsentrasi di jalan.
Memakai high heels
Tidak jelas mengapa cewek sering sekali memakai high heels saat mengemudi mobil. Padahal hal tersebut jelas akan mengurangi kenyamanan pada pijakan kaki. Ditambah lagi, memakai sepatu hak tinggi dapat membuat kaki tidak sempurna saat melakukan pengereman atau menginjak gas.
Di berbagai negara, sudah terbukti dan banyak sekali bentuk kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi cewek yang menggunakan sepatu hak tinggi.
Lupa memberi tanda belok
Ini juga sangat sering terjadi. Baik cewek pengendara mobil atau pun motor. Lupa memberi tanda belok menjadi angka tertinggi dari survei yang dilakukan oleh peneliti Amerika Serikat. Bahkan ada juga yang memberikan lampu tanda belok kiri, namun kemudia dia justru berbelok ke kanan.
Selfie
Coba perhatikan tebaran foto selfie di sekeliling kita. Berapa banyak cewek yang memakai foto di dalam mobil sambil menyetir? Bukankah itu terlalu berbahaya?
Keinginan eksis di media sosial tampaknya membuat mereka lupa pada keselamatan diri sendiri. Seakan mereka rela menebus semua risiko di jalan demi selfie cantik di dalam mobil.
Bermain ponsel
Ini sudah tidak bisa dibantah lagi. Baik pengemudi motor maupun mobil, cewek selalu memegang ponsel. Entah hanya untuk sekadar chatting atau melihat recent update di sosmed yang mereka miliki.
Sayangnya, di Indonesia belum sekeras di negara-negara lain yang sangat ketat pada peraturan penggunaan ponsel saat berkendara. Di Inggris misalnya, bermain ponsel saat di jalan bakal didenda sebesar Rp1 juta!
Nyetir dengan tangan dibalik
Kalau yang satu ini sangat biasa dilakukan cewek yang mengendarai motor. Mereka kerap memegangi setang motor dengan telapak tangan menghadap ke atas. Padahal sudah jelas itu berbahaya, dan dapat menyebabkan kecelakaan di jalan, karena pergerakan tangan berubah (terbalik). Saat harusnya mengurangi gas, yang terjadi justru menambah gas. Lantas, apa motivasi mereka melakukan ini?
Ternyata, 80 persen cewek yang pernah melakukan kebiasaan buruk ini karena takut hitam! Sengatan sinar matahari membuat mereka takut punggung tangannya menjadi hitam, sehingga lebih baik membalikkan genggaman tangan dengan telapak menghadap ke atas. Padahal, salah satu solusi paling tepat adalah memakai sarung tangan!
Ngobrol dengan teman
Kebiasaan buruk yang satu ini sepertinya susah dihindari. Terutama cewek yang sangat doyan gosip. Baik pengendara motor maupun mobil, mereka cenderung ngobrol saat di jalan, sambil nyetir kendaraan. Ini jelas akan mengurangi konsentrasi di jalan.
Mereka tidak akan fokus pada markah jalan, rambu-rambu, orang menyeberang, dan lain sebagainya. Mengobrol bersama teman juga biasa terjadi melalui telepon. Ini akan merepotkan, karena satu tangan memegang ponsel, dan satu lagi memegang kemudi. Meskipun mereka menggunakan headset, tetap saja konsentrasi akan berkurang.
Baca juga: Mengapa Ada Orang-orang yang Main Klakson Seenaknya?