Ternyata, Menjadi Kaya dan Miskin Berawal dari Pikiran
https://www.naviri.org/2018/07/kaya-dan-miskin-berawal-dari-pikiran.html
Naviri Magazine - Bagaimana kita memandang uang, kekayaan, serta orang-orang yang telah kaya, ternyata akan ikut mempengaruhi kehidupan kita untuk menjadi kaya atau tidak. Jika kita punya pikiran negatif terhadap uang dan kekayaan, maka hasil logis yang akan kita peroleh adalah kemiskinan. Karena, bagi pikiran kita, uang itu buruk, kekayaan menjadikan orang tidak sensitif, sementara orang kaya kita anggap egois.
Pikiran-pikiran negatif semacam itu adalah stereotipe yang mungkin bolak-balik Anda dengar. Padahal, hal tersebut bisa menghalangi seseorang menjadi kaya raya.
Mengapa bisa demikian? Pakar keuangan pribadi, Farnoosh Torabi, menjelaskan lewat siniar (podcast) So Money, dilansir dari Business Insider. Dalam siniar tersebut, turut berbicara psikolog finansial, Dr. Brad Klontz. Riset terakhir Klontz adalah tentang orang berduit.
Menurut Klontz, sentimen permusuhan terhadap orang kaya cenderung tertanam pada diri seseorang sejak kanak-kanak.
Jika Anda memiliki keyakinan bahwa uang itu buruk dan orang kaya jahat, kemungkinan Anda memang berpikiran seperti itu. Pada titik tertentu dalam hidup, Anda mengetahui lewat ajaran orang dewasa atau pengalaman langsung, bahwa orang yang lebih kaya dari Anda berperilaku jahat.
Di sinilah letak masalah dimulai. Faktanya memang ada orang yang memanfaatkan orang lain dalam perjalanan menjadi kaya. Namun, saat stereotipe ini disamaratakan pada semua orang kaya, dan uang dipandang sebagai hal buruk, ini dapat menjadi pembatas diri.
Ironisnya, dalam riset Klontz menemukan orang berkeyakinan anti-kaya paling kuat justru adalah mereka yang memiliki hasrat kuat menjadi orang kaya.
Klontz menyebut kondisi ini sebagai sikap mendua terhadap uang. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan finansial seseorang. "Konflik itu menjebak Anda. Menghadapkan Anda dengan kegagalan," kata Klontz.
Lebih lanjut lagi, menurut Klontz, saat Anda mengasosiasikan uang dengan sifat serakah dan egoisme, kemungkinan Anda tidak akan jadi kaya-raya. Ongkos psikologisnya terlalu tinggi.
"Hal ini juga menjelaskan mengapa banyak orang yang secara tidak sadar menyabotase kesuksesan finansial mereka, dengan meyakini kekayaan dan integritas tidak dapat hidup berdampingan," Klontz menjelaskan.
Klontz merekomendasikan Anda menantang keyakinan seputar uang, untuk mencegah Anda dari halangan kesuksesan finansial.
Caranya, perhatikan dengan saksama pengalaman awal Anda seputar uang, dan efeknya pada keyakinan Anda tentang kekayaan. Periksa apakah cara pandang akan uang yang lebih seimbang dapat membantu memperbaiki kesehatan finansial Anda.
Baca juga: Stellar, Mata Uang Digital Baru Dengan Sertifikasi Halal