Fakta Mencengangkan di Balik Tertutupnya Korea Utara
https://www.naviri.org/2018/07/fakta-mencengangkan-korea-utara.html
Naviri Magazine - Korea Utara adalah negara yang sangat tertutup, sehingga orang luar sulit masuk ke sana, sementara penduduk setempat juga sulit keluar. Seperti kita tahu, Korea Utara makin mengisolasi diri dari dunia internasional, sejak negara itu dipimpin oleh Kim Jong Un. Berbagai kabar dan berita yang bisa diketahui publik di dunia, umumnya diperoleh dari warga Korea Utara yang berhasil melarikan diri dari sana.
Dari berita-berita yang kita baca, mungkin kesan seram sempat terbayang di benak kita, tentang pemerintahan otoriter Kim Jong Un di sana, tentang hukuman mati yang dijatuhkan seenaknya, juga tentang penderitaan rakyat Korea Utara yang terkungkung dalam ketertutupan.
Namun, Korea Utara bukan hanya berisi hal-hal tersebut. Selain ada berbagai hal mengerikan yang membuat kita bersyukur tidak hidup di sana, ternyata Korea Utara juga memiliki fakta lain yang tak kalah mencengangkan. Berikut ini di antaranya.
Militer menjadi bagian kehidupan sehari-hari
Para tentara terlibat dalam pembangunan dan proyek infrastruktur, dan hal itu terjadi dalam kehidupan sehari-hari di Pyongyang, kota terbesar di Korea Utara.
Setiap orang punya peran dalam acara tersebut, termasuk para penonton, yang menggunakan buku bolak-balik berwarna untuk membuat mosaik raksasa dari tribun. Gambar-gambar tersebut merupakan penghormatan kepada pemimpin negara, atau kepada militer pada umumnya.
Tidak ada papan iklan di halte bus
Seperti umumnya kehidupan di negara-negara lain, khususnya di kota-kota besar, penduduk di Korea Utara juga menjalani aktivitas keseharian, termasuk menunggu di halte bus di Kota Pyongyang, dan semacamnya. Yang unik, halte bus di sana bukan menampilkan iklan atau grafiti, tapi menampilkan pemandangan alam atau perkotaan yang indah dan menakjubkan.
Bus merupakan sarana transportasi umum yang paling banyak digunakan di Ibu Kota Korut, sementara mobil pribadi justru cukup langka terlihat. Tiketnya seharga 5 Won, atau setara Rp74, atau bisa dikatakan nyaris gratis.
Di bawah ancaman gunung berapi
Gunung Paektu yang indah dan dianggap suci oleh warga Korut, telah bergemuruh dalam beberapa tahun terakhir. Seribu tahun silam, Gunung Paektu mengalami erupsi yang tercatat sebagai salah satu letusan terbesar dalam sejarah manusia yang tercatat. Erupsi tersebut melontarkan bebatuan berderak dan abu vulkanik hingga mencapai Jepang.
Di luar ledakan dahsyat tersebut, Gunung paektu atau Changbai dalam bahasa China, tetap misterius. Hanya sedikit orang luar yang mengetahui keberadaan gunung tersebut, dan tak ada seorang pun yang tahu, apakah, atau kapan, gunung setinggi 2.743 mdpl tersebut akan meletus lagi.
Sepatu roda populer di sana
Kehidupan di Korea Utara tak melulu suram dan penuh malapetaka. Resor ski mewah dan sepatu roda begitu populer di kalangan elit Korut.
Selama bertahun-tahun, fotografer David Guttenfelder menangkap peningkatan popularitas sepatu roda sebagai bagian dari atletik dan rekreasi yang terjadi sejak Kim Jong Un menduduki kursi pemimpin tertinggi pada tahun 2011.
Sistem kereta bawah tanah sangat terencana
Awalnya, hanya ada dua pemberhentian sistem kereta bawah tanah yang dibuka untuk wisatawan. Tapi kemudian pemerintah membuka tujuh belas pemberhentian untuk wisatawan di akhir 2015. Hasilnya cukup mengejutkan.
Melody Rowell menulis dalam artikel di National Geographic, bahwa para penumpang yang berada hampir 100 meter di bawah tanah ditemani lagu-lagu kebangsaan patriotik yang diputar melalui pengeras suara antik.
Baca juga: Huruf "N", Judul Novel, dan Winnie The Pooh, Disensor di China