Kisah Wanita yang Mencari Jasad Tunangannya untuk Dinikahi
https://www.naviri.org/2018/06/wanita-yang-mencari-jasad-tunangannya.html
Naviri.Org - Ketika China dilanda gempa bumi besar pada 12 Mei 2015, bencana itu tidak hanya meluluhlantakkan daerah-daerah yang terkena, tetapi juga menghancurkan hati seorang wanita akibat kehilangan tunangannya. Media-media China menyebut wanita itu dengan nama Tang Tang.
Sosok Tang Tang menarik perhatian banyak orang, lantaran dia telah menghabiskan waktu dua tahun untuk mencari jasad tunangannya, yang ia perkirakan menjadi korban bencana gempa bumi yang terjadi. Namun jasad sang tunangan yang ia cari belum juga tertemukan. Karenanya, Tang Tang pun meminta tolong pada siapa pun, kalau mungkin ada yang tahu di mana jasad tunangannya.
Tang Tang dan sang tunangan sudah merencanakan pernikahan mereka. Namun pernikahan itu tidak bisa dilakukan, karena sang tunangan hilang. Tang Tang menuliskan isi hatinya pada selembar karton, yang ia bawa ke mana-mana. Tulisan di karton itu membuat banyak orang bersimpati dengan nasibnya, dan inilah tulisan Tang Tang selengkapnya.
Nama saya Tang Tang, warga Kota Chongqing. Tiga tahun lalu, saya bertemu tunangan saya saat ini melalui tempat kerja. Mungkin itu takdir bagi kami untuk bertemu, dan kami sadar bahwa kami telah jatuh cinta. Kami berbagi suka dan duka, mengalami cobaan dan kesengsaraan. Kami melihat matahari terbenam bersama-sama, membeli makanan untuk dimasak bersama. Kami memutuskan akan menghabiskan hidup kami bersama.
Meski tunangan saya dari timur laut dan agak kasar, ia menunjukkan kasih sayang yang lembut dalam setiap cara yang mungkin. Selama kami hidup bersama, semua pekerjaan rumah tangga dikerjakannya. Dia jarang berteriak pada saya. Pada saat itu, kami baru lulus kuliah dan belum bekerja, jadi kami ingin menghabiskan waktu bersama-sama berjuang [membangun karir masing-masing] sebelum menikah.
Karena itu, kami memutuskan untuk menikah pada ulang tahun ketiga pertemuan kami (29 Maret). Dari awal kami percaya, ini cinta sejati dan emosi yang tulus antara dua orang.
Namun dunia selalu memiliki peristiwa-peristiwa malang. Karena pekerjaannya, tunangan saya pergi ke Sichuan. Yang terjadi berikutnya adalah sesuatu yang mengguncang China dan dunia, gempa bumi 12 Mei. Setelah itu, tidak ada kontak darinya. Untuk mencari dia, saya melintasi pegunungan dan mengarungi perairan, dan mengatasi banyak kesulitan. Semua orang di sekitar saya mengatakan ia telah tewas dalam gempa.
Tetapi bahkan sampai sekarang, saya tidak berani menerima itu sebagai kenyataan. Karena tidak ada berita jelas [tidak ada bukti foto atau identitas yang menyebutkan dia sudah mati atau masih hidup].
Karena itu, saya berkata pada diri sendiri, selama ini dia masih hidup! Mungkinkah ia menjadi seseorang seperti dalam drama TV yang kehilangan ingatannya? Saya tidak bisa kehilangan dia, dan tidak bisa tanpa dia. Kami masih harus menghabiskan sisa hari-hari kami bersama! Saya masih belum lupa janji kami satu sama lain.
Setelah itu, saya meninggalkan pekerjaan, mengambil semua tabungan saya, dan menghabiskan hampir dua tahun untuk mencari dia. Waktu berduka telah berlalu, semua tempat sudah saya datangi, tapi tidak ada informasi tentang tunangan saya. Selama ini, orang tua tunangan saya, kerabat, teman-teman semua, mendesak saya untuk menyerah dan menemukan orang lain, dan memulai hidup baru.
Tapi saya memberikan diri saya dan sepenuh hati saya kepadanya. Bagaimana saya bisa meninggalkan dia dan mencari orang lain? Apakah Anda memahami perasaan semacam ini? Dapatkah Anda mengalaminya? Saya lebih suka tidak menikah seumur hidup saya, dan tidak ingin menemukan orang lain.
Hari pernikahan kami telah dijadwalkan, tapi saya belum menemukan tunangan saya, dan hati saya rasanya sudah mati. Saya ingin memenuhi janji kami yang telah diatur. Bahkan jika ia telah meninggal dunia, saya ingin dia melihat pernikahan kami dari surga. Saya akan menikah dengan jasadnya.
Namun, setelah menghabiskan sebagian besar tabungan saya, dan dua tahun terakhir mencoba menemukannya, saya sudah tak memiliki apa pun.
Saya tidak ingin orang tua saya khawatir. Saya ingin menemukan jasa pernikahan untuk membantu saya merencanakan pernikahan, untuk memenuhi impian kami. Saya tahu 300 RMB [uang yang dimilikinya] jauh dari cukup, tapi ini semua yang saya miliki, sehingga saya berharap ada orang yang baik hati mau menolong saya.
Help me! Saya tidak bisa cukup berterima kasih!
Tang Tang
Baca juga: Kisah Pasangan yang Menikah 38 Kali Dalam 38 Hari di 6 Benua