Kisah Cowok 28 Tahun yang Jatuh Cinta pada Nenek 82 Tahun
https://www.naviri.org/2018/06/cowok-28-tahun-menikahi-nenek-82-tahun.html
Naviri.Org - Umumnya, orang menikah dengan pasangan yang usianya seimbang. Bisa si pria lebih tua beberapa tahun, atau bisa pula si wanita lebih tua satu atau dua tahun. Itu terjadi di mana-mana, dan dianggap lumrah. Bagaimana kalau ada orang menikah, tapi keduanya memiliki usia yang tidak seimbang? Si pria berusia 28 tahun, sementara si wanita berusia 82 tahun?
Itulah yang terjadi pada Sofian Loho Dandel (28), warga Pulau Mantehage, Minahasa Utara, yang menemukan jodohnya dan menikah dengan Martha Potu yang telah berusia 82 tahun. Walau terpaut 54 tahun, namun cinta mampu menepis jurang perbedaan usia mereka.
Kepada media, Sofian menuturkan awal mula menemukan tambatan hatinya. "Setahun lalu ada telepon masuk ke ponsel saya. Tidak tahu siapa, saya angkat dan kami berkenalan. Mulai dari situ kami terus berkomunikasi," cerita Sofian.
Komunikasi yang intens membuat Sofian yang saat itu bekerja di sebuah bengkel di Kotamobagu merasa menemukan cintanya. "Saya belum pernah pacaran sebelumnya. Saya merasa jatuh cinta," kata Sofian.
Tak tahan dengan perasaan cintanya, Sofian pun kemudian nekat mendatangi Martha di Lelama, yang jaraknya cukup jauh. Saat pertama kali bertemu secara fisik dengan Martha, Sofian terkejut.
"Saya tidak tahu kalau Martha sudah setua ini. Tapi kami merasa benar-benar jatuh cinta, dan sepakat melanjutkan hubungan ini," tutur Sofian.
Merasa sudah cocok satu sama lain, kedua insan yang dimabuk cinta ini lalu berencana meresmikan hubungan mereka. Banyak pihak yang menentang rencana itu, terutama keluarga Martha. Tapi tekad mereka sudah bulat, harus menikah.
Sofian pun kemudian menyampaikan rencana pernikahan itu ke orangtuanya yang ada di Pulau Mantahage. Sofian lalu mengajak orangtuanya untuk menemui Martha dan melamarnya. Sewaktu datang ke rumah Martha di Lelema, Sofian tak memberitahu usia calon istrinya.
"Kami tidak tahu kalau calon istrinya seorang nenek. Sangat terkejut waktu itu, tapi mau bilang apa. Kami lihat mereka saling menyanyangi, ya kami setuju saja dengan pilihanya. Jodoh kan urusan Tuhan," ujar Magdalena (60), ibu Sofian.
Pemberkatan pernikahan mereka menjadi heboh saat salah satu undangan yang hadir mengunggah foto-foto pasangan ini ke media sosial. Beragam tanggapan dilontarkan netizen. Banyak yang mencibir pilihan Sofian.
"Sama seperti yang pendeta sampaikan sewaktu pemberkatan, kami akan setia sampai selamanya. Sampai Tuhan mengizinkan hidup kami," tegas Sofian.
Hal itu diamini oleh Martha. Dia telah ditinggal suaminya yang sudah meninggal 10 tahun lalu. Martha tinggal sendiri di rumahnya. Kedua anaknya kini berada di Jerman dan Arab Saudi.
"Saya terus berdoa kepada Tuhan, jika masih diizinkan dan diberi kesempatan, saya meminta ada pendamping yang bisa mengurus saya di usia tua ini. Tak menyangka, Tuhan mengutus Sofian," kata Martha.
Pasangan yang terlihat romantis itu optimistis menjalani kehidupan bahtera rumah tangga mereka. Panggilan "mami-papi" pun kini menjadi sapaan saling sayang Sofian dan Martha.
Baca juga: Fakta, Jumlah Jomblo di Indonesia Terus Meningkat