Cara Cerdik Google “Mengakali” Pajak yang Tinggi
https://www.naviri.org/2018/06/cara-google-mengakali-pajak.html
Naviri.Org - Upaya-upaya menghindari pajak dilakukan banyak orang, juga perusahaan. Ada orang-orang yang memilih pindah kewarganegaraan ke negara lain, demi menghindari pajak yang tinggi. Ada pula perusahaan yang melakukan trik-trik tertentu demi tujuan yang sama. Google adalah salah satu perusahaan yang diketahui melakukan “trik cerdik” demi menghindari tagihan pajak yang tinggi.
Seperti kita tahu, Google adalah perusahaan besar. Namun, pada 2016, di Inggris, Google hanya membayar pajak sebesar £36,4 juta. Padahal, pendapatan Google di Inggris mencapai £1 miliar. Dari hasil perhitungan laba sebelum pajak, Google mengklaim hanya memperoleh uang senilai £148 juta. Dalam laporan The Independent, angka £148 juta tercipta atas strategi “complex accounting structure” yang dilakukan Google di Inggris.
Selain itu, masih merujuk The Independent, Google mengatakan perusahaannya yang ada di Inggris hanya memiliki karyawan di bawah 3 ribu. Angka tersebut, menurut Google, tidak cukup besar untuk disebut sebagai “bentuk usaha tetap.”
Aksi Google di Inggris yang hanya membayar pajak sebesar £36,4 juta mendapatkan kritikan. Salah satunya dari John McDonnell, politikus dari Partai Buruh. Menurut McDonnell, nilai pajak senilai £36,4 juta yang dibayarkan Google pada pemerintah Inggris merupakan “aib nasional.”
McDonnell, menurut analisisnya, menyatakan bahwa, “Google memiliki tarif pajak lebih rendah daripada mayoritas keluarga-keluarga Inggris.”
Pada 2015, menurut laporan pemerintah Belanda, sebagaimana diwartakan Forbes, Google sukses menyelamatkan dana pajak senilai $3,6 miliar karena membuat perusahaan cangkang bernilai $15,5 miliar di Belanda. Strategi tersebut dimulai dengan memindahkan harta milik Google, dengan membentuk sebuah perusahaan tanpa seorang pun karyawan bernama Google Netherlands Holding BV. Google Netherlands Holding BV membentuk perusahaan cangkang lanjutan di "surga pajak" Bermuda.
Strategi Google sering disebut “The Double Irish with a Dutch Sandwich.” Strategi tersebut adalah menyebar pendapatan yang diperoleh perusahaan pada perusahaan cangkang di banyak negara.
“The double Irish with a Dutch sandwich,” bekerja dengan menciptakan satu perusahaan di Irlandia, lalu perusahaan Irlandia tersebut menciptakan satu perusahaan di Belanda. Perusahaan di Belanda menciptakan satu perusahaan di Irlandia. Teknik ini bisa mengecilkan jumlah pajak yang wajib dibayarkan perusahaan.
Kenapa Irlandia? dalam pemaparan di Investopedia, Irlandia menerapkan tarif pajak yang kecil. Di AS, pajak perusahaan dipatok sebesar 35 persen. Sementara itu, Irlandia hanya mematok tarif pajak sebesar 12,5 persen. Pada penghasilan perusahaan yang berhubungan dengan paten ataupun properti intelektual, pemerintah Irlandia hanya mematok pajak 6,25 persen. Bagi perusahaan teknologi, ini tentu sangat menguntungkan, karena dekat dengan paten.
Google misalnya, dalam laporan kuartal I-2018 mengucurkan dana $5,039 miliar untuk riset. Angka yang besar tersebut diharapkan akan kembali pada Google dalam bentuk pendapatan, terutama dengan menjual karya intelektual yang mereka ciptakan pada perusahaan lain. Jika mengalihkan pendapatan ini ke Irlandia, Google akan jauh lebih cepat mengembalikan uang yang hilang akibat digunakan untuk riset.
Hal yang menarik lainnya soal Irlandia ialah adanya kebijakan pengembalian pajak. Bagi startup, terutama yang melakukan penelitian dan pengembangan, boleh mengajukan pengembalian pajak.
Baca juga: Cara Facebook Menghindari Pajak yang Besar