Sejarah Uang: Berdirinya Bank Sentral Pertama di Amerika
https://www.naviri.org/2018/05/sejarah-uang-part-4.html
Naviri.Org - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Uang: Asal Usul Inflasi Hingga Pemiskinan Amerika). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
1781
Menjelang akhir perang revolusi Amerika, Konggres sudah putus asa mengenai persediaan uang. Jadi mereka mengizinkan kepala pengawas finansial, Robert Morris, untuk membuka sebuah bank swasta, dengan harapan bisa mengatasi masalah kekurangan uang.
Morris adalah orang kaya yang mendapat rezekinya di masa revolusi dengan berdagang material perang.
Bank Sentral pertama di Amerika itu disebut dengan Bank of North America, yang diizinkan untuk beroperasi selama 4 tahun, dan dioperasikan dengan cara yang serupa Bank of England. Mereka bisa mempraktikkan fractional reserve banking, menciptakan uang yang tidak mereka miliki, meminjamkannya kepada orang lain dengan mengenakan bunga atas pinjamannya.
1785
Walaupun berjanji untuk mengatasi masalah suplai uang, tetapi kenyataannya Robert Morris tidak berhasil melakukan apapun selain menciptakan keuntungan untuk pribadinya, dan hak kartel banknya pun tidak diperpanjang Konggres.
1791
Bank Sentral kedua berhasil didirikan atas lobi Robert Morris, Alexander Hamilton, dan Thomas Willing. Nama bank ini adalah First Bank of the United States, yang sebenarnya sama persis dengan Bank of North America. Mereka mendapatkan kartel selama 20 tahun, dan berhak memonopoli pengadaan uang Amerika.
Sebanyak 80% sahamnya dikuasai oleh swasta, dan 20% lainnya oleh pemerintah. Namun, sama seperti Bank of England maupun Bank of North America, para pemegang saham swasta itu sebenarnya tidak menyetor penuh modal mereka. Mereka menggunakan uang deposit dari pemerintah untuk menciptakan kredit bagi mereka sendiri untuk membeli 80% saham mereka.
Pemegang saham swasta di bank ini tidak pernah diumumkan, namun secara umum dipercayai bahwa Rothschild yang ada di baliknya.
Pada tahun 1790, saat Alexander Hamilton sedang mengajukan pendirian bank itu kepada Konggres, Mayer Amschel Rothschild di Frankfurt, Jerman, mengatatakan hal ini, “Biarkan saya yang mengontrol uang sebuah negara, maka saya tidak peduli siapa yang menulis hukum di negara tersebut.”
1796
Selama 5 tahun sejak pendiriannya, pemerintah Amerika sudah meminjam 8,2 juta dolar dari Bank Sentral, dan harga barang-barang sudah melonjak 72%. Saat itu presiden Thomas Jefferson berkata, “Saya berharap kita bisa mengamandemen konstitusi kita, untuk mengambil hak meminjam dari pemerintahan federal.”
1798
M.A. Rothschild mengirim anaknya, Nathan, yang saat itu berumur 21 tahun, ke Inggris. Dengan modal 20.000 pound, dia mendirikan sebuah bank di sana.
1800
Di Perancis, Bank of France didirikan. Tetapi Napoleon memutuskan untuk tidak berhutang kepada bankir. Dia berkata, “Bila pemerintah tergantung pada para bankir untuk mendapatkan uang, maka bankirlah—dan bukan pemerintah—yang sedang memegang kendali. Tangan yang memberi di atas tangan yang menerima. Uang tidak mengenal nasionalisme, para bankir tidak memiliki patriotisme, satu-satunya tujuan mereka adalah keuntungan.”
1803
Presiden Thomas Jefferson bersepakat dengan Napoleon. Amerika akan memberikan 3 juta dolar emas sebagai ganti atas sisi barat sungai Mississipi. Peristiwa ini dikenal sebagai Pembelian Louisiana.
Napoleon menggunakan uang itu untuk membentuk pasukan, dan mulai menaklukkan Eropa. Bank of England segera bangkit membiayai perang melawan Napoleon, dan mendapatkan keuntungan besar dari perang tersebut. Prussia, Austria, dan Rusia, semuanya terbenam dalam hutang, dalam usaha menghentikan Napoleon.
1807
Nathan Rothschild menyelundupkan emas dari Perancis menuju Spanyol, untuk membiayai serangan Duke of Wellington terhadap Napoleon.
1811
Masa 20 tahun kartel First Bank of the United States berakhir. Nathan Rothschild mengancam, “Bila aplikasi kartel ini tidak diperpanjang, Amerika akan terlibat dalam perang yang mengerikan.”
Presiden keempat Amerika saat itu, James Madison, sangat membenci bankir, dan bersama Wakil Presiden, George Clinton, mereka berhasil menghalangi Senat untuk memperpanjang kartel bank.
1812
Seperti yang dijanjikan Nathan Rothschild, akhirnya Inggris menyerang Amerika. Namun, karena pada saat bersamaan Inggris masih sibuk berperang melawan Napoleon, Amerika tidak berhasil dikalahkan sampai perang berakhir tahun 1814.
Baca lanjutannya: Sejarah Uang: Fakta di Balik Masa Depresi yang Melanda Amerika