Sejarah Uang: Munculnya Uang Kayu Hingga Berdirinya Bank of England
https://www.naviri.org/2018/05/sejarah-uang-part-2.html
Naviri.Org - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Uang: Dari Julius Caesar Sampai Kelicikan Tukang Emas). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
1100
Raja Henry I menggantikan Raja William II menjadi raja Inggris. Dia mengambil kembali hak untuk mendistribusikan uang di masyarakat, dari para pedagang uang. Uang yang dia gunakan dalam bentuk yang sama sekali berbeda, sebatang kayu! Nama uang itu adalah talley stick, yang kemudian menjadi salah satu uang yang bertahan paling lama, 726 tahun, sampai pada 1826 (sekalipun bentuk uang lain juga muncul bersamaan di antara masa itu).
1225
St. Thomas Aguinas lahir, dan pada zaman itu dia memimpin Gereja Katolik untuk melarang pengenaan bunga (riba) atas uang.
Konsep itu mengikuti ajaran Aristoteles, bahwa tujuan uang adalah untuk melayani anggota masyarakat dan memfasilitasi perdagangan barang. Pengenaan bunga atas uang akan melenceng dari tujuan tersebut, karena bunga menciptakan beban tambahan terhadap penggunaan uang.
Karena itu, ajaran Gereja di abad pertengahan Eropa melarang pengenaan bunga atas pinjaman uang.
1509
Raja Henry VIII menggantikan Raja Henry VII menjadi raja Inggris. Pada masa itu, dia memperlonggar aturan pengenaan bunga atas pinjaman uang. Para pedagang uang tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dan segera mengekspansi bisnis perdagangan uang mereka. Pada masa itu juga Gereja Inggris memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma, yang masih tetap melarang pengenaan bunga atas pinjaman uang.
1553
Ratu Mary I menggantikan Putri Jane Grey menjadi Ratu Inggris. Pada masa tersebut, Ratu memperketat kembali aturan bunga pinjaman uang. Para pedagang uang yang marah segera membalas dengan cara memperketat suplai uang dengan menahan emas dan perak mereka, dan menyebabkan ekonomi Inggris lumpuh.
1558
Ratu Elizabeth I naik tahta, dan memutuskan bahwa untuk mengendalikan suplai uang dia harus mengedarkan koin emas dan perak sendiri, dan berhasil mengambil kendali suplai uang dari para pedagang uang.
1609
Para pedagang uang di Belanda mendirikan Bank Sentral pertama dalam sejarah di Amsterdam.
1642
Pedagang uang membiayai Oliver Cromwell untuk melancarkan revolusi di Inggris, supaya mereka bisa memegang kendali atas suplai uang kembali. Dalam perang yang penuh darah, Cromwell akhirnya menggulingkan Raja Charles I dan memberikan hukuman mati kepadanya tahun 1649.
Para pedagang uang segera mengonsolidasikan kembali kekuatan mereka, dan selama beberapa dekade berikutnya memprakarsai berbagai perang dengan biaya yang sangat tinggi untuk kerajaan Inggris. Mereka juga mengambil kepemilikan atas sebidang properti di tengah kota London, yang saat ini dikenal dengan nama City of London.
1688
Para pedagang uang di Inggris bekerja sama dengan rekan mereka yang lebih sukses di Belanda, melancarkan sebuah invasi ke Inggris. Dipimpin oleh William of Orange, mereka merebut tahta kerajaan Inggris. William of Orange kemudian menjadi raja Inggris dengan sebutan Raja William III, pada1689.
1694
Selama 50 tahun yang penuh peperangan, pemerintah Inggris akhirnya kesulitan dalam pembiayaan, dan harus meminjam kepada para pedagang uang. Para pedagang uang bersedia meminjamkan uang mereka, dengan syarat diberi hak untuk mendirikan bank swasta dengan hak menciptakan kredit.
Nama bank itu adalah Bank of England. Dinamai demikian, dengan tujuan satu-satunya adalah untuk membohongi publik, seolah-olah itu adalah bank milik pemerintah.
Modal awal yang seharusnya disetor untuk mendirikan bank ini adalah 1,25 juta pound dalam bentuk koin emas, nyamun kenyataannya hanya 750 ribu pound yang benar-benar disetor oleh para pedagang uang. Namun hal itu tidak menghalangi mereka untuk segera memulai pinjaman kepada kerajaan Inggris dengan mengenakan bunga atas setiap sen yang mereka pinjamkan.
Salah satu direktur bank tersebut pernah mengatakan, “Bank ini mendapatkan keuntungan dari uang-uang yang ia ciptakan tanpa modal, dan semua pinjamannya harus dijamin dengan pajak yang harus dibayar oleh rakyat Inggris.”
Tak lama kemudian, Bank of England menyerang talley stick, bentuk uang lain yang masih beredar pada masa itu.
Baca lanjutannya: Sejarah Uang: Munculnya Uang Kayu Hingga Berdirinya Bank of England