Sejarah Uang: Institusi Iblis yang Memiskinkan Rakyat Amerika
https://www.naviri.org/2018/05/sejarah-uang-part-13.html
Naviri.Org - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Uang: Konspirasi di Balik Jatuhnya Pasar Saham Amerika). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
1930
Charles Dawes (agen Rothschild dan Wakil Presiden pada masa kepresidenan Calvin Coolidge antara 1925-1929), Owen Young (agen Rothschild, pendiri RCA dan Komisaris General Electric antara 1922-1939), dan Hjalmar Schacht (Presiden Reichsbank), mendirikan Bank for International Settlements (BIS).
BIS adalah “bank sentralnya bank sentral”. IMF dan World Bank bertransaksi dengan pemerintah, sedangkan BIS hanya bertransaksi dengan bank sentral. Semua pertemuan dilakukan secara tertutup, dan melibatkan bank sentral utama dari seluruh dunia. Misalnya mantan Gubernur Federal Reserve, Alan Greenspan, akan pergi ke kantor pusat BIS di Basel, Swiss, sepuluh kali per tahun untuk menyelenggarakan pertemuan pribadi.
BIS memiliki kekuasaan besar, dan kebal dari kendali pemerintah. Kekebalan mereka antara lain:
1. Kekebalan diplomatik bagi anggota dan barang yang mereka bawa.
2. Tidak ada pajak kepada mereka, termasuk gaji.
3. Penjagaan selevel kedutaan bagi gedung dan kantor BIS di seluruh dunia, termasuk di Cina dan Meksiko.
4. Tidak diperkenankan untuk diselidiki pemerintah.
5. Bebas dari semua restriksi imigrasi.
6. Bebas menyimpan semua jenis komunikasi.
7. Bebas dari semua yurisdikasi legal, mereka bahkan memiliki pasukan kepolisian sendiri.
Dewan Gubernur BIS, hanya lima yang dipilih, sisanya adalah anggota permanen, yaitu:
• Nout H.E.M Wellink, Amsterdam (Chairman of the Board of Directors)
• Hans Tietmeyer, Frankfurt (Vice-Chairman)
• Axel Weber, Frankfurt
• Vincenzo Desario, Roma
• Antonio Fazio, Roma
• David Dodge, Ottawa
• Toshihiko Fukui, Tokyo
• Timothy F Geithner, New York
• Alan Greenspan, Washington
• Lord George, London
• Hervé Hannoun, Paris
• Christian Noyer, Paris
• Lars Heikensten, Stockholm
• Mervyn King, London
• Guy Quaden, Brussels
• Jean-Pierre Roth, Zürich
• Alfons Vicomte Verplaetse, Brussels
Profesor dari Georgetown dan sejarawan, Carrol Quigley, dalam buku yang dia tulis pada 1975, Tragedy And Hope, mengatakan, “Kekuatan kapitalisme finansial memiliki rencana lebih jauh, yaitu menciptakan sistem finansial dunia yang dikendalikan oleh tangan swasta, dan orang-orang ini juga dapat mendominasi sistem politik dan ekonomi setiap negara secara keseluruhan. Sistem ini akan dikendalikan dengan model feodal oleh bank sentral di seluruh dunia, yang menjalankan rencana ini bersama-sama.”
Puncak sistem ini adalah Bank for International Settlement di Basel, Swiss (tuan rumah kongres pertama Zionis Dunia, dipimpin oleh Theodor Herzl pada 1897), sebuah bank swasta yang dimiliki dan dikendalikan oleh para bank sentral yang juga perusahaan swasta.
“Setiap bank sentral… berencana mendominasi pemerintahannya lewat kemampuannya mengendalikan pinjaman, memanipulasi nilai tukar, mempengaruhi tingkat aktivitas perekonomian, dan mempengaruhi para politisi kooperatif, dengan memberikan imbalan ekonomi di dunia bisnis.”
Sebagian senator, yang dipimpin Henry Cabot Lodge, berjuang untuk menghalangi Amerika terlibat di Bank Sentral Dunia itu. Pada akhirnya, Federal Reserve tetap mengirimkan anggotanya dalam pertemuan di Swiss. Sampai tahun 1994, Amerika baru secara resmi menjadi anggotanya.
1932
Louis McFadden mengatakan, “Di negara ini, kita memiliki institusi paling korup yang pernah ada di dunia. Yang saya maksudkan adalah Federal Reserve… Institusi iblis ini telah memiskinkan rakyat Amerika dan membangkrutkan pemerintah. “
1933
Presiden Franklin D. Roosevelt memerintahkan penyitaan emas rakyat Amerika, kecuali untuk koin emas koleksi. Rakyat diberi pilihan, menyerahkan koin emas mereka, dengan dibayar harga resmi $20,66 per ounce, atau membayar denda $10.000 dan dipenjara 10 tahun.
Kebijakan penyitaan ini sedemikian tidak populer, dan penggagasnya bahkan tidak pernah diumumkan. Tak seorang pun anggota Kongres yang mengaku menulisnya. Roosevelt pun membantah dia yang menulisnya. Sekretaris Keuangan, William Woodin, mengklaim tidak pernah menggagas kebijakan ini, dan hanya berkata, “Itu adalah apa yang diinginkan para pakar.”
Baca lanjutannya: Sejarah Uang: Konspirasi di Balik The Fed, Bank Dunia, dan IMF