Sejarah dan Asal Usul Penemuan E-Mail

Naviri.Org - E-mail, atau electronic mail, telah menjadi kebutuhan penting bagi pengguna internet saat ini. E-mail (kadang pula ditulis email) bisa dibilang sarana untuk bisa menjelajahi isi internet dengan leluasa. Pasalnya, ada banyak layanan di internet yang mengharuskan pengguna mendaftarkan alamat email-na terlebih dulu, sebelum menggunakan layanan yang tersedia. Facebook atau Twitter, misalnya, mempersyaratkan alamat email untuk bisa menggunakannya.

Di internet, email juga berfungsi penting sebagai sarana berkomunikasi. Dengan email, orang dari mana pun bisa mengirimkan pesan dalam bentuk teks kepada siapa saja, melalui alamat email milik orang yang dituju. Teks yang bisa disampaikan lewat email juga bisa dibilang tak terbatas, dalam arti bukan teks pendek sebagaimana SMS. Hal itu menjadikan email sebagai sarana berkirim pesan yang efektif dan bisa diandalkan.

Bagaimana email ditemukan, dan siapakah penemunya?

Kisah mengenai asal usul penemuan email dimulai pada penghujung 1971, saat internet belum ada. Seorang pria menulis pesan di komputer. Pesan yang tertulis hanya urutan awal tombol pada keyboard komputer “QWERTYUIOP”. Pria tersebut mengirim rangkaian huruf itu ke dirinya sendiri via jaringan komputer.

Pria itu adalah Ray Tomlinson, pekerja pada Bolt, Beranek & Newman, salah satu perusahaan kontraktor di ARPANET, cikal-bakal pengembang jaringan internet Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS).

Pesan singkat tersebut menjadi sejarah bagi teknologi komunikasi masa kini. Ini mirip saat Martin Cooper, penemu ponsel, mengucapkan kata-kata singkat saat menguji coba ponsel pertama di dunia pada 1973.

Pesan yang ditulis Ray Tomlinson itu adalah cikal bakal dari sistem yang kita kenal saat ini dengan nama email. Email atau electronic mail alias surat elektronik menjadi penantang keberadaan surat konvensional yang selama berabad-abad digunakan sebagai alat komunikasi manusia.

Tomlinson mencetuskan penggunaan tanda “@” guna membedakan dari mesin apa pengguna mengirimkan pesan.

Ray Tomlinson lahir di Amsterdam, New York, AS pada 1941. Ia memperoleh gelar sarjana teknik elektrik dari Rensselaer Polytechnic Institute pada 1964. Ia mendapatkan gelar master di bidang yang sama dari Massachusetts Institute of Technology. Sejak 1960-an, Tomlison memilih bekerja pada Bolt, Beranek & Newman, yang kemudian menjadi bagian penting bagi hidupnya dan umat manusia.

Bekerja di Bolt, Beranek & Newman, Roy Tamlinson banyak berhubungan dengan jaringan ARPANET. Sebelum akhirnya menciptakan email, Tamlinson mengembangkan sistem operasi bernama TENEX. Di dalam TENEX, tercakup program kontrol ARPANET. Tamlinson menulis program bernama CPYNET, program transfer file yang memanfaatkan jaringan ARPANET.

Setelah TENEX dan CPYNET, Tomlinson memodifikasi program cikal-bakal email bernama SNDMSG. Hasil modifikasi itu akhirnya dapat digunakan untuk mengirim pesan antar komputer, asalkan terhubung di jaringan yang sama, yakni ARPANET.

“Jangan bilang siapa-siapa! Ini bukan yang seharusnya kita kerjakan,” kata Tomlinson mengomentari hasil karyanya itu.

Sebelum Tamlinson sukses memodifikasi SNDMSG, pesan yang dikirim via komputer hanya bisa diterima di komputer yang sama. Pesan atau email buatan Tamlinson belum bisa seperti saat ini, yang multi guna dan terkoneksi luas dengan internet global.

Namun, karya Tomlinson tak bisa dianggap remeh, dan diapresiasi banyak pihak. Pada 2011, Tomlinson masuk di urutan-4 “MIT 150” tentang inovator terhebat. Setahun berselang, namanya diabadikan Internet Hall of Fame.

Apresiasi kerja Tomlinson menciptakan email dan tanda “@” makin tinggi. Terutama ketika ia meninggal pada 5 Maret 2016. Gmail, layanan yang pada Februari 2016 memiliki 1 miliar pengguna aktif, berkicau soal rasa terima kasihnya pada Tomlinson.

“Terima kasih, Ray Tomlinson, telah menciptakan email dan menempatkan tanda @ di peta,” kicau Gmail memberi penghormatan pada Tomlinson.

Baca juga: Mengenal Ray Tomlinson, Sang Penemu E-Mail