Penyakit Mudah Lupa, dan Cara Mengatasinya
https://www.naviri.org/2018/05/penyakit-mudah-lupa.html
Naviri.Org - Mudah lupa mungkin kurang tepat jika disebut penyakit, yang jelas banyak orang mengalami hal tersebut. Misalnya, kita berkenalan dengan seseorang, dan dia telah menyebutkan namanya. Namun, beberapa saat kemudian, kita sudah lupa nama orang itu. Fenomena semacam itu disebut short-term memory loss.
Short-term memory loss merupakan kondisi ketika seseorang tidak mampu mengingat peristiwa/sesuatu yang baru saja diberitahukan kepadanya. Dalam dunia psikologi, short-term memory loss dikenal dengan anterograde amnesia.
Dalam kehidupan nyata, pribadi macam itu tak sulit ditemukan, entah pasangan yang sering lupa menaruh barang, anggota keluarga yang sulit menghafal jalan yang baru dilalui, atau teman yang susah mengingat detail percakapan yang baru saja berlangsung.
Tanda-tanda lain yang bisa ditemukan adalah adalah kesulitan mengingat nama orang yang baru saja diperkenalkan, sering berjalan ke suatu ruangan dan lupa hendak melakukan apa, atau tidak ingat jalan cerita yang terdapat dalam film atau buku yang sedang dinikmati.
Jika hal ini terjadi sekali dua kali dan tidak berakibat signifikan, orang yang gampang lupa lebih mudah dimaklumi. Namun, lain cerita bila kelupaan terus menerus muncul dan membawa kerugian dalam keseharian seseorang. Misalnya, akibat sering lupa tempat meletakkan kunci kendaraan, ia menjadi telat datang ke suatu rapat penting.
Dalam jurnal yang ditulis Garcia et. al. (2015), anak-anak yang memiliki keterbatasan ingatan jangka pendek dalam aspek visual, berisiko mengalami kesulitan mempelajari hal-hal nonverbal (nonverbal learning disability).
Sekelompok anak yang berisiko mengalami NLD mungkin saja lolos dalam tes mengingat bentuk saja atau warna saja. Namun, ketika mereka dites untuk mengingat bentuk dan warna secara bersamaan, kemampuan mengingat visual mereka lebih rendah dibanding tes bentuk dan warna secara terpisah. Lebih lanjut, Garcia et. al. menjelaskan, anak-anak yang berisiko mengalami NLD juga potensial mendapati kesulitan mengembangkan kemampuan di ranah lain, termasuk kemampuan sosial.
Kebiasaan gampang lupa bisa disebabkan oleh banyak hal. Dari aspek psikologis, depresi, stres, dan kecemasan, bisa membuat orang sukar mengingat hal-hal yang baru terjadi. Selain itu, ternyata, kebiasaan beraktivitas di dunia digital bisa membuat orang gampang lupa.
Perkara menurunnya kemampuan mengingat bisa diatasi dengan memperbaiki gaya hidup, salah satunya adalah dengan meningkatkan konsumsi vitamin B1 dan B12. Nutrisi ini terkandung dalam makanan-makanan seperti kacang-kacangan, ikan, kerang, tahu, sereal, dan telur.
Cara lain untuk mengasah kemampuan mengingat adalah dengan menghindari gangguan/distraksi. Semakin sedikit distraksi yang ada, semakin tinggi tingkat konsentrasi seseorang, semakin mungkin informasi yang didapatkannya melekat di benak.
Mengulang dengan mengucapkan kembali informasi yang baru diperoleh juga bisa dijajal untuk meningkatkan kemampuan mengingat jangka pendek, contohnya mengulang beberapa kali nama kenalan baru.
Baca juga: Aktif di Dunia Maya Bisa Menurunkan Daya Ingat