Negara-negara dengan Tarif Prostitusi Termurah di Dunia
https://www.naviri.org/2018/05/negara-dengan-tarif-prostitusi-termurah.html
Naviri.Org - Prostitusi adalah masalah di hampir semua negara, baik yang terang-terangan melegalkan maupun yang tidak. Sebagaimana yang ada dalam hukum ekonomi, “selama ada permintaan, selalu ada penawaran”. Dalam hal itu, bisnis prostitusi adalah bisnis yang tak mengenal musim, karena selalu dibutuhkan dan selalu ada yang menawarkan.
Namun, ada fakta-fakta yang mengerikan sekaligus miris terkait prostitusi, khususnya di beberapa negara di dunia. Umumnya, prostitusi lahir dan tumbuh di sebuah negara karena adanya kemiskinan. Karena kesulitan mendapatkan pekerjaan, banyak wanita yang kemudian memilih jadi PSK atau pekerja seks komersial, demi bertahan hidup. Di negara-negara tertentu, hal itu memang memungkinkan mereka untuk dapat hidup layak, karena penghasilan yang diperoleh dari menjadi PSK relatif mencukupi.
Yang miris, ada banyak wanita di berbagai negara yang tetap hidup prihatin meski sudah rela menjadi PSK. Pasalnya, tarif mereka sangat murah, sehingga sulit digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Murahnya tarif itu terkait dengan tingginya persaingan, sekaligus kacaunya perekonomian suatu negara.
Berikut ini adalah beberapa negara yang memiliki tarif prostitusi paling murah di dunia, dan uraian berikut ini dapat menjadi potret nyata bahwa ketika negara kacau, yang menjadi korban pertama adalah masyarakat miskin di negara bersangkutan.
Syria, tarif $7
Negara yang mengalami banyak konflik dan krisis besar memunculkan banyaknya prostitusi. Itulah yang terjadi pada negara Syria. Selain krisis, negara ini juga mengalami kemunduran karena berbagai konflik yang menyebabkan rakyatnya harus hidup dalam keprihatinan.
Bahkan rakta Syria sulit mendapatkan kehidupan layak serta keselamatan yang terjamin sebagai warga negara, hingga lebih memilih menjadi pengungsi di negara tetangga atau negara lain.
Menjalani kehidupan berat, terlebih menjadi pengungsi di negara lain, menjadikan mereka terus tertekan. Untuk mendapatkan sesuap nasi saja, mayoritas orang Syria, khususnya kaum perempuan, memilih menjadi pekerja seks komersial di lingkungan gelap Syria.
Diketahui, di kamp-kamp pengungsian orang-orang Syria ternyata ada kegiatan prostitusi. Beberapa wanita muda dan setengah baya menawarkan diri mereka dengan tarif $7 per layanan. Kegiatan ini diketahui banyak orang, meskipun seolah terselubung. Biasanya, para SPK tersebut memakai uangnya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Brazil, tarif $5,5
Brazil merupakan surga sepak bola, dan banyak pemain hebat terlahir di sana. Walau ekonominya tidak semaju Amerika atau Jepang, sepak bola Brazil tak perlu diragukan. Wanita Brazil juga dikenal dengan pesonanya yang menggoda kaum adam di seluruh dunia.
Namun, salah satu permasalahan ada disana adalah prostitusi yang merajalela di kalangan masyrakat. Ada banyak alasan kenapa sebagian wanita di negara ini menjadi PSK. Yang terbesar tentu saja alasan klasik, yakni kemiskinan.
Soal tarif, di Brazil sebenarnya bisa dibilang mahal, sekitar 60-an dolar atau sekitar Rp790 ribu untuk satu jam. Namun, tarif ini untuk wanita-wanita dewasa. Sedangkan untuk yang masih belia, tarifnya lebih murah, sekitar 5,5 dolar atau Rp72 ribu. Mereka yang menjadi PSK biasanya diketahui oleh orang tuanya. Bahkan hasil dari kerja itu seringkali untuk membantu ekonomi keluarga.
Mali, tarif $2
Mali, negara yang ada di benua Afrika ini, menghadapi krisis finansial. Makanya, orang-orangnya pun melakukan berbagai cara agar bisa bertahan di kondisi memprihatinkan. Termasuk dengan menjadi pekerja seks bagi para wanitanya. Soal harga, prostitusi di sini juga dikatakan paling murah di dunia.
Tarif per jam hanya 2 dolar atau sekitar Rp28 ribuan. Tarif ini biasanya dipatok untuk wanita usia matang atau pun belia. Umumnya, sekitar 60 persen prostitusi di Mali dilakukan di jalanan, sedangkan sisanya lewat rumah-rumah bordil.
India, tarif $1
India merupakan negara penghasil orang-orang jenius di dunia. Kejeniusan orang-orang India pun diakui oleh dunia, dan mereka menjadi penguasa di beberapa perusahaan ternama. Namun, kejeniusan orang-orang India ternyata tidak membawa banyak perubahan yang lebih baik bagi tanah kelahiran mereka.
Karena itu, ketimpangan sosial di India sangat mencolok. Jembatan antara orang kaya dan miskin di negara ini hampir tidak ada, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin melarat. Tak ayal, hal itu pun mengakibatkan maraknya prostitusi. Namun, meski sebagian orang mengandalkan cara ini, mereka tetap hidup prihatin karena tarifnya terlalu murah.
Di India, tarif PSK per jam yang paling mahal hanya 1 dolar atau hanya sekitar Rp14 ribu. Tarif tersebut masih dipotong sebagian untuk mucikari. Setidaknya, ada 3 jutaan wanita yang tenggelam sebagai PSK.
Bangladesh, tarif $0,6
Satu lagi negara di Asia Selatan yang masuk jajaran sebagai negara dengan protitusi paling murah. Bangladesh, negara yang mempunyai ikatan budaya dan bahasa dengan India ini terkenal dengan konflik dan kehidupan yang susah. Terlebih kasus perdagangan manusia di negara ini juga sangat memprihatinkan.
Di sana, eksploitasi manusia, khususnya wanita, sudah menjadi hal umum. Bahkan sangat lazim orang tua yang menjual anaknya sendiri kepada orang asing. Umumnya, wanita-wanita malang itu berujung pada satu hal. Ya, prostitusi.
Soal tarif, di sini bisa dibilang yang paling rendah di dunia. Rata-rata hanya 0,6 dolar atau sekitar Rp7 ribuan per jam. Dari tarif itu, pekerjanya mendapatkan upah $0,18 atau sekitar Rp2300. Sungguh potret yang sangat miris.
Baca juga: Masalah Prostitusi di Berbagai Negara Dunia