Korea Selatan, Negara dengan Robot Terbanyak
https://www.naviri.org/2018/05/negara-dengan-robot-terbanyak.html
Naviri.Org - Robot-robot telah menggantikan manusia, khususnya dalam bidang industri. Banyak pekerjaan yang semula ditangani manusia kini diambil alih oleh robot. Dan perusahaan-perusahaan tentu akan lebih memilih robot daripada manusia. Pertimbangannya sederhana. Selain tidak butuh hari libur dan bisa bekerja terus menerus, robot juga tidak menuntut macam-macam seperti gaji dan cuti atau tunjangan apa pun.
Terkait penggunaan robot di industri, Korea Selatan bisa jadi merupakan negara yang mempekerjakan robot paling banyak saat ini.
Meski begitu, keberadaan robot di Korea Selatan tidak lantas menggantikan posisi manusia secara total. Laporan dari industri robot yang dirilis oleh Bank Korea pada tahun lalu menyebut bahwa Korea hanya punya 640 robot buruh per 10.000 buruh manusia.
Jumlah populasi robot buruh yang menggantikan manusia terus meningkat tiga kali lipat sejak 2005, dan membuat mereka menjadi negara paling padat robot buruh dibanding Singapura, Jepang, dan Jerman.
Korea Selatan kemudian berencana menetapkan pajak robot kepada perusahaan untuk mengontrol jumlah robot dan manusia. Mengapa?
Jika semua robot menggantikan manusia, buruh tak akan punya penghasilan, yang akan punya dampak ekonomi luas. Siapa yang akan membeli produk buatan robot, jika manusia yang ada tak punya pekerjaan?
Sebagai jalan tengah, beberapa perusahaan besar di Korea Selatan mempekerjakan manusia untuk memproduksi robot pekerja, yang kemudian akan dijual di negara lain di Asia atau Afrika.
Polemik robot dan kecerdasan buatan juga masuk ke babak baru saat pemerintah dan industri main mata. Di Korea Selatan, para ahli robot dan kecerdasan buatan melakukan protes, karena ada indikasi memproduksi robot pembunuh untuk menggantikan manusia di medan perang.
Di sisi lain, Elon Musk punya ide yang lebih baik daripada sekadar memajaki robot pekerja. Menurutnya, di masa depan, jika industri telah memasuki otomatisasi robot dan kecerdasan buatan secara total, pemerintah di seluruh negara harus menyediakan universal basic income, atau malah menggratiskan seluruh kebutuhan yang dibuat robot.
Selama ini, sebuah produk dibuat dan punya nilai jual, karena bahan dasar dan ongkos produksi. Jika seluruh penyediaan bahan dasar (berkelanjutan) dan produksi telah ditalangi seluruhnya oleh robot, maka di masa depan uang tak lagi relevan. Manusia akan berleha-leha, istirahat, dan seluruh kebutuhannya dipenuhi robot, seperti dalam film Wall-E.
Yang masih jadi masalah, perusahaan dan negara mana yang mau?
Baca juga: Robot, dari Khayalan Menjadi Kenyataan dan Ancaman