Miliaran Rupiah di Balik Bisnis Terasi
https://www.naviri.org/2018/05/miliaran-rupiah-di-balik-bisnis-terasi.html
Naviri.Org - Sebagai negara yang orang-orangnya sangat menggemari sambal, bisnis sambal di Indonesia pun tergolong aktif. Ada banyak produk sambal botolan atau sambal kemasan yang beredar di pasaran. Sambal botol, sebagaimana namanya, dikemas dalam botol, dan bisa digunakan secara praktis untuk hidangan makanan apa pun. Sementara sambal kemasan ada yang berbentuk keras, yang cara penggunaannya perlu ditambah air.
Di antara sambal-sambal kemasan tersebut, ada pula terasi pabrikan yang dapat diperoleh siapa pun yang ingin membuat dan menikmati sambal terasi. Karenanya, bagi orang-orang yang hidup di kota-kota besar, yang biasanya sulit mendapatkan terasi buatan tradisional, kini bisa mendapatkan terasi secara mudah.
Kenyataannya, menurut penelitian MARS Indonesia, bisnis terasi adalah bisnis yang menggiurkan. Nilainya meningkat rata-rata 26,7 persen per tahun. Pada 2008, nilai bisnis terasi adalah Rp220,8 miliar. Pada 2013, nilainya mencapai Rp714,1 miliar. Kesempatan ini tentu dicium oleh banyak perusahaan besar.
Perusahaan ABC yang selama ini dikenal sebagai produsen saus sambal botolan, membuat terasi dalam kemasan. Menurut MARS, mereka adalah penguasa pasar terasi di Indonesia dengan meraih 27 persen dari total nilai pasar terasi. Nama lain yang kuat di pasar terasi adalah Mamasuka dan Samhok.
Jika di banyak negara maju terasi adalah makanan kelas bawah, di Indonesia terasi adalah bahan makanan penting. Terutama untuk sambal. Sayur tak akan enak jika tanpa garam, sambal pun akan terasa kurang lengkap kalau tak ada terasi. Maka wajar belaka, walau tingkat perekonomian Indonesia terus meningkat, terasi masih tetap akan jadi bahan makanan vital.
Baca juga: Negara-negara Penggila Sambal Terasi