Panduan Mencegah dan Melindungi Diri dari Virus Zika
https://www.naviri.org/2018/05/mencegah-dan-melindungi-diri-dari-virus-zika.html
Naviri.Org - Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Hal itu berlaku bagi semua masalah kesehatan. Apalagi jika masalah tersebut belum ada obatnya. Seperti virus Zika, yang telah membuat dunia waspada, akhir-akhir ini. Bagaimana pun, kita berharap tidak sampai terkena masalah tersebut, dan harapan itu harus ditunjang dengan upaya nyata.
World Health Organization (WHO) telah menyatakan virus Zika sebagai ancaman global. Virus Zika menyebar secara luas di kawasan Amerika Latin, dan diduga sebagai penyebab bayi lahir dengan mikrosefalus. Hingga saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi virus Zika.
Dengan begitu, melakukan pencegahan adalah kunci utama untuk melindungi diri dari virus Zika. Virus Zika dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yaitu nyamuk yang juga menularkan virus demam berdarah.
Untuk itu, menurut dokter Clifford Bassett dari American Board of Allergy and Immunology, cara terbaik untuk melindungi diri dari virus Zika adalah dengan menghindari tubuh dari gigitan nyamuk. Berikut berbagai cara yang dapat kita lakukan.
Tidurlah di kamar yang mengenakan AC, atau lindungi jendela dengan kawat antinyamuk.
Tutup atau buang wadah berisi air bersih yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti. Langkah ini sebenarnya sama saja dengan cara untuk mencegah DBD, yaitu menggunakan rumus 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur barang bekas).
Berhati-hatilah saat tidur di siang hari, karena nyamuk yang menyebarkan virus Zika cenderung menggigit pada waktu tersebut.
Gunakan semprotan atau lotion antinyamuk. Bagi ibu hamil, sebaiknya periksa dulu ke dokter mengenai lotion atau semprotan antinyamuk apa yang aman digunakan selama kehamilan.
Kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang. Masukkan ujung celana panjang ke dalam kaus kaki.
Sebaiknya, kenakan pakaian berwarna terang. Sebab, nyamuk biasanya lebih tertarik pada warna gelap.
Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang beraroma.
Gunakanlah kelambu di kamar tidur.
Selain itu, wanita hamil juga diminta untuk menunda berpergian ke daerah yang sedang terjangkit virus Zika. Virus Zika yang tertular pada ibu hamil dikaitkan dengan kasus bayi lahir dengan mikrosefali atau gangguan perkembangan otak, sehingga kepala bayi berukuran lebih kecil dari bayi normal.
Baca juga: Memahami Gejala-gejala Terkena Virus Zika